Tol Yogyakarta-Cilacap Belum Masuk Program Strategis Nasional, Ini Pesan Sri Sultan HB X

Latifa Alfira Ulya - Jumat, 5 Juli 2019 | 09:40 WIB

Ilustrasi jalan tol (Latifa Alfira Ulya - )

GridOto.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUESDM) DIY, Hananto Hadi Purnomo menyebut Tol Yogyakarta-Cilacap yang melalui Kulon Progo belum masuk dalam program strategis nasional (PSN).

Melansir dari TribunJogja.com, ia juga menegaskan bahwa Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak pernah menolak adanya jalan tol, namun ada beberapa catatan khusus untuk pembangunannya.

“Diberitakan soal tol lewat bandara YIA, Ngarso Dalem (Sultan) menolak atau tidak setuju tol bandara. Bukan seperti itu, karena dalam rencana tata ruang tidak ada tol bandara. Jadi kalau Pak Gubernur ngomong “aku tidak setuju jalan tol Yogyakarta-Bandara” karena memang tidak ada acuannya,” ujarnya, Kamis (4/7/2019).

Dalam rencana tata ruang yang ada hanya jalan Tol Yogyakarta-Cilacap melewati Kulon Progo.

Sementara, dua tol lainnya yaitu Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Yogyakarta-Solo sudah masuk dalam PSN.

(Baca Juga: Akhirnya Pemprov DIY dan Pemerintah Pusat Sepakati Tol Yogyakarta-Solo)

Hananto menegaskan, Sri Sultan HB X juga sudah memberikan pesan-pesan kepada pemerintah pusat melalui Dirjen Bina Marga terkait rencana pembangunan jalan tol di DIY.

Pesan tersebut diantaranya karena banyaknya situs-situs bersejarah, maka dibatasi pula agar trasenya tidak mengenai atau meghindari situs tersebut.

Hananto menyebutkan, untuk Tol Yogyakarta-Solo juga harus dipikirkan terkait dengan situs arkeologis di wilayah itu.

“Contohnya di pembangunan tol Jawa Timur, begitu trase ditetapkan dan pada saat konstruksi dibangun ada situs arkeologis di bawahnya, maka tolnya kalah dan harus belok. Situs arkeologis harga mati tidak boleh ketabrak, maka dari awal tolong diperhatikan benar,” urainya.

Masyarakat di sekitar pun harus diperhatikan dampak ekonominya, sehingga untuk menentukan entry, exit dan junctionnya pun harus benar-benar memikirkan pertumbuhan ekonomi.

(Baca Juga: Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo Bakal Melewati Situs Budaya? Ini Komentar Sultan)

Selanjutnya karena tol akan membelah kawasan sehingga sedikit mungkin meminimalkan kampung-kampung atau permukiman warga yang dibelah.

“Tol dipagari, nabrak kampung dan membuat masyarakat yang dilalui menjadi terbelah, jangan sampai seperti itu,” tambahnya.

Adanya keterbatasan lahan juga harus menjadi pertimbangan, sehingga sedikit mungkin jalan tol itu tidak banyak membebaskan lahan, terlebih untuk lahan pertanian dan pangan berkelanjutan yang sangat diharapkan masyarakat.

Hananto menambahkan, pemerintah pusat nantinya akan mengeksplore lokasi-lokasi trase yang dilalui tol dengan mempertimbangkan arahan dan masukan dari Gubernur DIY.

Terkait lokasi trase tol, Hananto mengatakan hal ini akan disampaikan langsung oleh Gubernur DIY setelah ada kesepakatan.

(Baca Juga: Bupati Kulon Progo Membuka Kemungkinan Adanya Jalan Tol di Wilayahnya)

Selain itu, rencananya terdapat tiga pintu Tol Yogyakarta-Cilacap yaitu di wilayah Temon atau dekat gerbang bandara, di dekat RSUD Wates, serta di sekitar Jalan Sentolo-Klangon.

Proyek Tol Yogyakarta-Cilacap yang akan menyambungkan dengan jalur menuju Yogyakarta International Airport rencananya akan mencakup sejumlah wilayah terdampak seperti Desa Karangsari, Wates, Pengasih, Sendangsari, Donomulyo, dan Banguncipto.

Sementara untuk jalur yang akan dilalui, pemerintah mengusulkan jalur Tol Yogyakarta-Cilacap tidak melewati Kota Wates, namun dialihkan ke sisi utara.

Kepala Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kulonprogo Gusdi Hartono mengungkapkan bahwa usulan tersebut karena pemerintah daerah memberikan harapan besar supaya pembangunan tol yang melintas di wilayahnya benar-benar memberikan mafaat bagi masyarakat sekitarnya.

"Ini semua masih usulan pemerintah Kulon Progo dengan rencana trase demikian. Tujuannya adalah kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat. Tol boleh ada tapi bermanfaat sebesarnya untuk manfaat kemakmuran warga Kulon Progo," kata Gusdi.

Artikel ini dikutip dari Tribunjogja.com dengan judul Tol Yogyakarta-Cilacap Lewat Kulon Progo Belum Masuk Program Strategis Nasional,