Kenapa Indonesia Susah Ekspor Mobil ke Australia? Ini Kendalanya

Dida Argadea - Jumat, 29 Maret 2019 | 08:45 WIB

Ilustrasi mobil siap ekspor (Dida Argadea - )

(Baca Juga : GIIAS the Series 2019 Siap Digelar di 4 Kota Besar, Catat Tanggalnya)

"Tapi mesti diingat selera orang itu beda, Indonesia jagoannya MPV, sementara Australia enggak suka MPV," imbuhnya.

Menurut Yohannes, pasar di Australia lebih condong ke arah mobil jenis sedan dan SUV.

Hal tersebut ditambah dengan regulasi terhadap mobil jenis sedan di Indonesia.

Seperti diketahui pajak untuk sedan memang cukup besar di Indonesia yang PPnBM-nya 30 hingga 125 persen.

(Baca Juga : Seri GIIAS 2019 Akan Dimulai di Surabaya, Catat Tanggalnya Sob!)

Dengan nilai segitu, pabrikan banyak yang 'males' bikin sedan di Indonesia.

Memang skema pajak baru untuk sedan sudah disusun, namun peraturan tersebut belum disahkan.

"Tapi ada potensi beberapa SUV akan kami ekspor, ya mudah-mudahan kami akan menjajakinya. Tapi pemerintah (tetap) harus memberi fasilitas pada kami agar sedan bisa diproduksi, sehingga bisa ekspor bukan cuma ke Australia tapi ke seluruh," tutur Yohannes.