Charge Mobil Listrik di SPLU PLN Pakai Token Kayak di Rumah

Naufal Shafly - Jumat, 9 November 2018 | 19:16 WIB

Haryanto WS saat mendemonstrasikan pengisian mobil listrik Blits di SPLU (Naufal Shafly - )

 

GridOto.com - Sebagai salah satu upayanya dalam mendukung perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, PT PLN (Persero) mengklaim telah mendirikan tak kurang 3.000 Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU).

Bahkan, kegiatan tour keliling Nusantara yang dilakukan oleh tim ITS dan Budi Luhur menggunakan dua mobil listriknya juga turut didukung oleh SPLU milik PLN.

"Di Jakarta tidak kurang dari 1.000 unit, tepatnya 1.797 unit kita sudah pasang, dan ini sudah tersebar," kata Haryanto WS, Direktur PLN Regional Jawa bagian Barat.

Lantas, bagaiaman cara pengisian kendaraan listrik di SPLU milik PLN?

(BACA JUGA: Lihat Yuk Spesifikasi Mobil Listrik Blits Buatan Indonesia)

Menurut Haryanto, secara umum cara pengisiannya tak jauh berbeda dengan pengisian listrik rumah.

"Isinya pakai sistem prabayar. Pakai token," ucap Haryanto saat ditemui di kantor PLN Jakarta Pusat (9/11/2018).

Ia menambahkan, pihaknya kini tengah melakukan riset untuk melakukan upgrade SPLU mereka dengan teknologi fast charging.

"Itu kan butuh peralatan elektronik ya. Dari peralatan hardware PLN kan alatnya harus betul-betul disiapkan kayak trafo-nya kan harus disiapkan agar bisa menarik daya lebih cepat," ucapnya.

(BACA JUGA: Keliling Nusantara, Mobil Listrik Garapan ITS Tiba di Jakarta)

"Jadi misalnya normalnya untuk 100 kWh ini dicharge selama 4 jam, arusnya yang digunakan uma 1 ampere. Sekarang kalau mau kita persingkat waktu charge jadi 15 menit kan harus dinaikin jadi 50 ampere. Itu kan perlu ada alatnya, masih kami riset," tutupnya.