Made In USA, Oli TOP 1 Tertekan Kurs Dolar Naik

Anton Hari Wirawan - Rabu, 5 September 2018 | 13:21 WIB

Oli TOP 1 (Anton Hari Wirawan - )

GridOto.com - Hingga siang ini (5/9/2018), nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah sudah menyentuh angka Rp 15.048.

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar ini, tentu berdampak buruk terhadap beragam industri, termasuk otomotif.

Efek buruk itu kian terasa, bagi produsen otomotif yang mengandalkan Amerika Serikat sebagai pemasok atau negara asalnya.

Seperti yang dialami PT Topindo Atlas Asia, selaku distributor resmi oli TOP 1 di Indonesia.

(BACA JUGA: Ini Waktu yang Tepat untuk Melakukan Carbon Clean di Mesin Mobil)

Selaku pemasar oli buatan Amerika Serikat, PT Topindo Atlas Asia mengaku sangat terkena efek kenaikan kurs dolar ini.

"Kenaikan dolar Amerika Serikat menjadi perhatian serius manajemen, respons masih dalam kajian. Tentu saja pelumas asal Amerika Serikat lebih terdampak karena dolar naik terhadap semua mata uang," buka Akmeilani, Brand Activation and Public Relations Manager PT Topindo Atlas Asia kepada GridOto.com.

Tapi hingga saat ini, oli TOP 1 terpantau belum ada kenaikan harga akibat masalah dolar.

"Kami memang belum ada kenaikan harga sejak 2017 lalu, bahkan hingga hari ini (5/9/2018) pun belum naik," tambah Akmeilani.

(BACA JUGA: Marc Marquez Berharap Cuaca Cerah di MotoGP San Marino)

Menyoal potensi kenaikan harga akibat melemahnya rupiah, Akmeilani berpendapat itu mungkin sekali terjadi.

"Memang sudah ada rencana naik harga, bahkan sebelum dolar ini terus naik. Apalagi sekarang malah tambah naik, mungkin tinggal tunggu waktu saja. Manajemen TOP 1, tetap bersemangat dan yakin pasti ada solusi yang makin memperkuat perusahaan," tutup Akmeilani.