Hasil Lengkap Test Ride All New Yamaha V-Ixion R, Apa Kekurangannya?

Dimas Pradopo - Rabu, 7 Maret 2018 | 15:10 WIB

Yamaha V-Ixion R (Dimas Pradopo - )

Stefanus Yoga
Spidometer V-Ixion R

Ada pula gear position dan spidometer dengan ukurang angka yang besar. 

Di sisi kiri bawah ada odometer, fuel trip atau biasa disebut range yang berarti jarak yang bisa ditempuh dengan bensin yang tersedia. 

Kemudian ada jam, konsumsi BBM average maupun real time, serta kecepatan rata-rata. 

Yang membedakan spidometer di R dengan varian standar, ada indikator VVA yang menyala di 7.400 rpm. 

Ditambah lagi shift light yang nyalanya bisa diatur baik jenis kedipan maupun tingkat kecerahan layarnya. 

Lanjut ke setangnya, ada pass beam yang tombolnya menyatu dengan lampu jauh dan dekat. 

Bagi pengendara yang belum biasa, terasa agak aneh. Karena umumnya tombol passing lamp ada di depan dan dioperasikan dengan jari telunjuk.

Sementara panel saklar kanan ada starter, engine cut-off dan juga hazard.   

Performa 

Menggunakan mesin yang sama persis dengan R15, 155,1cc 1 silinder SOHC 4 katup dengan teknologi VVA.

Tenaganya mencapai 19dk di 10.000 rpm dan torsi 14,7Nm di 8.500rpm. 

Jadi, Variable Valves Actuation ini merupakan mekanisme elektris yg mengatur bukaan profil kem secara variable. Teknologinya mirip-mirip sama katup variable di mobil. 

Stefanus Yoga
V-Ixion R

Saat putaran mesin menyentuh 7.400 rpm, ECU secara otomatis memerintahkan VVA bekerja dengan cara menggeser pin yg digerakkan oleh selenoid untuk mengunci low rocker arm agar bergerak seirama dgn high rocker arm. 

Sehingga saat putaran tinggi, mesin tetap dapat asupan kabut bahan bakar yg memadai. 

Pada putaran bawah smpai menengah, tenaga kerasa cukup responsif.

Begitu masuk ke 7.000 rpm dimana indikator VVA aktif, tenaga kerasa makin padat.

Mesin seperti engggak pernah kehabisan nafas sampai limit di sekitaran 11.500 rpm. 

Teknologi assist di kopling bikin tuasnya enteng sehingga buat macet2 ga cepet pegel.

Sementara slipper clutch-nya bikin deselerasi lbh halus tanpa efek engine brake berlebih. 

Bedanya dengan V-Ixion standar yg 5 percepatan, di versi R udah 6 percepatan.

Karakter gigi 1,2,3 dan 4 terasa rapat, sedangkan gigi 5 dan 6 terasa lebih berat sehingga nafas V-Ixion R jadi panjang.

Berdasarkan test akselerasi, 0-100km/jam cm butuh 10,7 detik!

Bandingkan dgn V-Ixion standar yg butuh 12,1 detik. Cukup jauh yaa!

Sementara top speed di spidometer saat pengetesan tembus 137 km/jam.

Data Tes
0-60 km/jam : 4 detik
0-80 km/jam  : 6,1 detik                  
0-100 km/jam : 10,7 detik                      
0-100 m : 7,1 detik (@80,4 km/jam)   
0-201 m : 11 detik (@103,1 km/jam)
0-402 m : 17,6 detik (113,9 km/jam)  
Top Speed spidometer : 137 km/jam   
Top Speed Racelogic  : 130,8 km/jam           
Konsumsi bensin : 40 km/l

Konsumsi BBM
Dipakai sejauh hampir 100 km dengan meminum bahan bakar Pertamax, di berbagai kondisi jalan mulai dari macet sampai jalanan kosong, masih bisa dapat 40km/liter.

Itupun sering banget bejek gas kalau ketemu jalan kosong. 

Mungkin jika cara berkendaranya bisa lebih halus, konsumsi BBM-nya bisa jauh lebih irit.

Data Spesifikasi
Tipe mesin : Liquid Cooled 4-Stroke, SOHC, 4 Valve, VVA
Kapasitas : 155,1 cc
Bore x Stroke : 58 x 58,7 mm
Rasio kompresi : 11,6:1
Tenaga : 19 dk / 10.000 rpm
Torsi : 14,7 N.m / 8.500 rpm
Transmisi : 6-speed, return with Assist & Slipper Clutch
P x L x T : 1.950 x 720 x 1.025 mm
Wheelbase : 1.320 mm
Berat : 131 kg
Tinggi jok : 795 mm
Ground clearance : 165 mm
Kapasitas tangki : 11 liter
Tipe rangka : Deltabox
Suspensi depan : 33 mm telescopic fork
Suspensi belakang : Monocross
Ban depan : 90/80-17M/C 48P
Ban belakang : 130/70-17M/C 58P
Rem depan : Disc brake
Rem belakang : Disc brake