Sistem kemudian akan menghubungkan pelanggan dengan bengkel mitra terdekat untuk proses konfirmasi dan rekomendasi penanganan.
Setelah itu, pelanggan dapat memilih jadwal pemasangan sesuai kebutuhan.
Bosch menyebut pendekatan ini ditujukan untuk mengatasi kendala umum yang sering dihadapi pemilik kendaraan, seperti kesulitan menentukan jenis aki yang tepat, memastikan ketersediaan produk, hingga keterbatasan waktu untuk datang ke bengkel.
Pengembangan layanan berbasis pesan instan juga sejalan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia.
Survei Reuters Institute 2025 mencatat bahwa 76 persen masyarakat Indonesia mengakses informasi melalui WhatsApp, menjadikannya salah satu kanal komunikasi digital yang paling banyak digunakan.
Layanan digital Bosch ini juga diperkenalkan menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru, saat mobilitas masyarakat meningkat.
Kementerian Perhubungan memprediksi terdapat 119,5 juta perjalanan selama periode tersebut, dengan mobil pribadi menjadi moda transportasi utama.
Dedy menekankan bahwa kondisi aki menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kelancaran perjalanan jarak jauh.
“Aki Bosch dirancang memenuhi standar tinggi dalam keandalan dan daya tahan, termasuk teknologi maintenance-free untuk berbagai jenis kendaraan,” ujarnya.
Baca Juga: Bosch Pamer Perangkat Lunak di Mobility Live 2025, Mobil Bisa Ngadu Sendiri Saat Laka
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR