GridOto.com - Setelah memperkenalkan motor listrik canggih OMO X dengan teknologi self-balanching, OMOWAY Indonesia langsung melakukan langkah konkret untuk turun serius di pasar Tanah Air.
OMOWAY Indonesia secara resmi membuka kantor pusat untuk Asia Tenggara Regional Head Quarter (RHQ) setinggi sepuluh lantai di Jakarta (16/12).
Fasilitas megah ini berfungsi sebagai pusat pengembangan utama untuk menjadikan Indonesia sebagai pilar kendaraan listrik pintar di Asia Tenggara.
“Indonesia adalah inti strategi kami di Asia Tenggara. Kami ingin membawa pengalaman teknologi kendaraan yang lebih cerdas dan aman bagi pengguna motor di sini,” ujar Yulong Chen, General Manager OMOWAY Indonesia dikutip dari rilis (24/12).
Melalui prototipe OMO X yang dirilis pada pertengahan tahun ini, publik diperlihatkan kemampuan motor listrik yang dapat menjaga keseimbangan secara mandiri meski dalam posisi diam atau yang dikenal dengan teknologi self-balanching.
Fitur mutakhir ini sangat membantu, baik bagi pemula maupun pengendara ahli, dalam menavigasi situasi jalanan yang macet tanpa harus kaki turun ke jalan untuk tetap berdiri.
Lewat RHQ OMOWAY, akan terus memenuhi standar keamanan melalui kombinasi teknologi canggih, perluasan jaringan servis, serta program edukasi bagi teknisi lokal.
Kehadiran investasi besar dari OMOWAY ini memberikan optimisme baru di sektor kendaraan listrik nasional yang sempat lesu akibat dinamika kebijakan subsidi.
Di saat angka penjualan motor listrik domestik masih berada di bawah angka 20 ribu unit sepanjang tahun 2025, perusahaan ini justru memilih untuk memperkokoh fondasi ekosistem jangka panjang di Indonesia.
“Kami percaya masa depan mobilitas tidak hanya soal listrik, tetapi soal kecerdasan dan keselamatan,” ujar Todd He, Founder OMOWAY.
Dengan target produksi massal OMO X pada tahun 2026, Indonesia dipastikan menjadi negara pertama yang mengadopsi teknologi Smart Motorcycle 3.0.
Ini merupakan era baru di mana kendaraan listrik tidak hanya sekadar bebas emisi, tetapi juga mampu "berpikir" untuk menjaga keseimbangan penggunanya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR