Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Liburan Anti Boncos, Tips Mengoptimalkan Mobil Hybrid Saat Road Trip

Dwi Wahyu R. - Rabu, 17 Desember 2025 | 17:16 WIB
Liburan Anti Boncos, Tips Mengoptimalkan Mobil Hybrid Saat Road Trip
Dwi Wahyu R./GridOto.com
Liburan Anti Boncos, Tips Mengoptimalkan Mobil Hybrid Saat Road Trip

GridOto.com - Popularitas mobil hybrid di Indonesia meningkat pesat.

Data Gaikindo menunjukan penjualan mobil hybrid di Indonesia melonjak hingga 7,511% dalam lima tahun terakhir.

Saat ini ada tiga jenis mobil hybrid yang beredar di Indonesia, yaitu Mild Hybrid Electric Vehicle (MHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Kalau mau tahu perbedaan antara MHEV, HEV, dan PHEV, Anda bisa baca di sini.

Mobil hybrid semakin populer karena mampu memadukan tenaga listrik dan bensin untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar dan performa optimal, terutama saat perjalanan jarak jauh, seperti road trip.

Ilustrasi Mazda CX-80 PHEV berakselerasi.
Rayhan Haikal/GridOto.com
Ilustrasi Mazda CX-80 PHEV berakselerasi.

Baca Juga: Kia Seltos Terbaru Meluncur Hari Ini, Bakal Ada Hybridnya Tahun Depan

Bagi banyak pengendara, mobil hybrid menjadi pilihan ideal sebelum beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik.

"Meski begitu, perawatan berkendara adalah kunci agar seluruh fitur pendukung seperti pengereman regeneratif dan mode eco driving dapat berfungsi maksimal untuk membantu menekan konsumsi energi,” ujar Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia.

Nah, Apriyanto membagikan tips untuk mengoptimalkan penggunaan mobil hybrid saat road trip.

Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) menggunakan sistem mild hybrid
GridOto.com
Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) menggunakan sistem mild hybrid

Baca Juga: Mesti Paham, Ini Beda Hybrid di Toyota Veloz dengan Suzuki Ertiga

1. Periksa Mobil Secara Menyeluruh

Salah satu komponen penting pada mobil hybrid adalah sistem pendinginan mesin dan baterai untuk mencegah risiko overheat selama perjalanan.

Pastikan tidak ada kebocoran pada selang atau sambungan radiator, kemudian ganti cairan pendingin setiap 40.000 km.

Berikutnya, cek sistem pendinginan baterai. Pada beberapa model, sistem ini menggunakan coolant khusus, yang perlu diperiksa dan ditambah volumenya sesuai rekomendasi pabrikan.

Selain itu, cek kondisi konektor dan isolasi kabel inverter, pastikan tidak ada karat atau kerusakan karena dapat memengaruhi efisiensi daya.

Terakhir, pastikan suhu mesin tetap normal, sekitar 80-100 derajat celsius agar performa mesin dan sistem hybrid tetap stabil dan optimal.

Lini hybrid Toyota melibas medan jalan pesisir Pantai Lombok
Dok. PT TAM
Lini hybrid Toyota melibas medan jalan pesisir Pantai Lombok

Baca Juga: Lebih Kencang Suzuki Fronx Bensin Atau Mild Hybrid, Ini Hasil Tesnya

2. Mengemudi dengan Kecepatan Stabil

Gaya mengemudi sangat memengaruhi konsumsi bahan bakar pada mobil hybrid.

Untuk itu, hindari akselerasi mendadak supaya menekan konsumsi energi.

Pengemudi juga bisa memanfaatkan fitur cruise control saat berkendara di jalan tol dan kondisi arus lalu lintas lancar untuk membantu menjaga kecepatan tetap stabil tanpa harus menekan pedal gas terus-menerus.

Hindari penggunaan cruise control di jalan perkotaan yang padat, saat hujan deras, atau di jalur curam karena dapat mengurangi kontrol pengemudi.

Mode EV Toyota Kijang Innova Zenix Varian Mesin Hybrid
Radityo Herdianto / GridOto.com
Mode EV Toyota Kijang Innova Zenix Varian Mesin Hybrid

Baca Juga: Perbedaan Mobil Hybrid PHEV dan REEV, Ternyata Bisa Dilihat dari Ini

3. Minimalisir Menggeser Perseneling ke Posisi Netral

Mobil hybrid mengandalkan pengereman regeneratif untuk mengisi ulang baterai saat melambat, dan fitur ini tidak bekerja ketika kendaraan berada di posisi netral.

Tetap gunakan pedal rem secara wajar agar proses pengisian daya tetap berlangsung, terutama di area perkotaan.

4. Aktifkan Mode EV Saat Melalui Jalan dalam Kota

Banyak mobil hybrid kini dilengkapi dengan fitur EV Mode yang memungkinkan pengendara memilih sumber tenaga sesuai kebutuhan berkendara.

Pada mobil jenis PHEV, fitur ini mengaktifkan motor listrik sehingga beban kerja mesin bensin berkurang dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien, terutama saat menempuh perjalanan dengan kecepatan rendah.

Pastikan kapasitas baterai mencukupi setidaknya 40%, agar mode ini dapat berfungsi optimal dan memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus serta ramah lingkungan.

Hankook Ion Evo AS
Hankook
Hankook Ion Evo AS

Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Segini Jumlah Maksimum Tambalan di Satu Ban Mobil

5. Pilih Ban dengan Hambatan Gulir Rendah

Hal ini membantu mesin dan motor listrik bekerja lebih ringan sehingga jarak tempuh lebih panjang dan baterai tidak cepat terkuras.

Sebelum berangkat, pastikan tekanan ban berada pada angka rekomendasi pabrikan, karena tekanan yang terlalu rendah akan menambah beban kendaraan dan meningkatkan konsumsi energi.

Kondisi alur ban juga harus diperiksa, terutama menjelang musim hujan, untuk memastikan traksi tetap maksimal saat melewati jalan basah.

“Pemilihan ban sesuai spesifikasi kendaraan sangat memengaruhi kenyamanan berkendara sekaligus efisiensi bahan bakar. Untuk road trip, sebaiknya menggunakan ban dengan hambatan gulir rendah, karena secara umum hambatan gulir dapat menyumbang hingga 23% dari total konsumsi bahan bakar, sehingga faktor ini penting untuk diperhatikan,” tutup Apri.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa