Baca Juga: Mesti Paham, Ini Beda Hybrid di Toyota Veloz dengan Suzuki Ertiga
1. Periksa Mobil Secara Menyeluruh
Salah satu komponen penting pada mobil hybrid adalah sistem pendinginan mesin dan baterai untuk mencegah risiko overheat selama perjalanan.
Pastikan tidak ada kebocoran pada selang atau sambungan radiator, kemudian ganti cairan pendingin setiap 40.000 km.
Berikutnya, cek sistem pendinginan baterai. Pada beberapa model, sistem ini menggunakan coolant khusus, yang perlu diperiksa dan ditambah volumenya sesuai rekomendasi pabrikan.
Selain itu, cek kondisi konektor dan isolasi kabel inverter, pastikan tidak ada karat atau kerusakan karena dapat memengaruhi efisiensi daya.
Terakhir, pastikan suhu mesin tetap normal, sekitar 80-100 derajat celsius agar performa mesin dan sistem hybrid tetap stabil dan optimal.
Baca Juga: Lebih Kencang Suzuki Fronx Bensin Atau Mild Hybrid, Ini Hasil Tesnya
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR