Sementara untuk penyewa perorangan, prosesnya cenderung lebih detail karena berkaitan langsung dengan data pribadi.
“Sedangkan untuk perorangan juga sama, yaitu data-data. Yang membedakan perorangan adalah kami meminta data pribadi, KTP, KK, PBB, dan kami juga meminta mutasi rekening tiga bulan terakhir. Setelah data kami dapat, ada juga survei yang datang ke tempat tinggal calon customer,” kata Bowo.
Langkah kehati-hatian serupa juga diterapkan oleh pelaku rental skala kecil.
Septian Wulandari, pemilik Wulan Rent Car di Depok, Jawa Barat, menegaskan bahwa survei rumah kini menjadi syarat mutlak.
“Sekarang kita wajib survei rumah. Kalau tidak mau disurvei rumahnya, wajib dicurigai. GPS pasti semua rental ada, wajib pokoknya,” ucap Wulan.
Dengan permintaan sewa mobil yang meningkat saat Nataru, penyedia jasa dituntut semakin selektif.
Penerapan syarat ketat, survei lapangan, hingga pemanfaatan teknologi seperti GPS menjadi kunci untuk meminimalkan risiko penggelapan, sekaligus menjaga keberlangsungan usaha rental mobil di tengah tingginya kebutuhan masyarakat akan mobilitas akhir tahun.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR