Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Terungkap, 4 Kesalahan Pengereman yang Sering Dilakukan Pengemudi

Dwi Wahyu R. - Selasa, 9 Desember 2025 | 11:07 WIB
Terungkap, 4 Kesalahan Pengereman yang Sering Dilakukan Pengemudi
Radityo Herdianto/GridOto.com
Terungkap, 4 Kesalahan Pengereman yang Sering Dilakukan Pengemudi

GridOto.com - Pengereman merupakan salah satu aspek penting dalam keselamatan berkendara.

Sayangnya, tidak semua pengemudi mengetahui teknik pengereman mobil yang benar.

Cara pengereman yang salah ini bisa berdampak buruk loh.

“Dampaknya, konsumsi bahan bakar jadi lebih boros, rem dan ban jadi lebih cepat aus, hingga menurunkan respons kendaraan di situasi darurat," jelas Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia.

Menurutnya, ada empat kesalahan pengereman yang sering dilakukan pengemudi.

Ilustrasi menarik rem darurat atau rem parkir mobil
Dwi Wahyu R./GridOto.com
Ilustrasi menarik rem darurat atau rem parkir mobil

Baca Juga: Cara Cek Sistem Rem Mobil Bekas, Jangan Cuma Lihat Kampasnya

1. Terlalu lama menggunakan rem tangan saat parkir

Rem tangan bekerja dengan menekan kampas rem ke tromol atau cakram belakang agar mobil tidak bergerak.

Jika dibiarkan aktif terlalu lama, kampas bisa lengket pada permukaan tromol dan berpotensi lepas dari tempatnya.

Risiko ini makin tinggi apabila rem terakhir digunakan dalam kondisi basah.

Jika dipaksa jalan, mobil bisa mengalami kerusakan pada sistem rem dan membahayakan pengendara.

Untuk parkir dalam waktu seminggu atau lebih, sebaiknya gunakan balok atau tire stopper sebagai pengganjal ban.

Ilustrasi menginjak pedal rem mobil
FahmyFM/GridOto.com
Ilustrasi menginjak pedal rem mobil

Baca Juga: Bikin Rem Mobil Kembali Pakem, Cukup Lakukan Hal Ini Secara Berkala

2. Mengandalkan rem secara berlebihan di turunan

Banyak pengemudi yang tidak menyadari bahwa mereka sering kali hanya mengandalkan pedal rem untuk menurunkan kecepatan saat melewati jalan menurun yang panjang dan curam.

Untuk jangka panjang, kebiasaan ini dapat merusak rem, bahkan membuat rem sampai blong, karena kampas dan cakram terlalu sering bergesekan sehingga suhu rem meningkat drastis (overheating).

Solusinya, gunakan teknik engine brake, yaitu menurunkan gigi transmisi agar mesin ikut membantu menahan laju mobil.

Lakukan juga intermittent braking, yaitu mengerem secara bertahap dan memberi jeda agar sistem rem sempat mendingin.

Gunakan gigi rendah sejak awal turunan panjang, dan jaga jarak aman dari kendaraan di depan agar tidak perlu sering menginjak rem.

Ilustrasi pengereman bagian depan Toyota Calya
Rudy Hansend
Ilustrasi pengereman bagian depan Toyota Calya

Baca Juga: Kampas Rem Mobil Cepat Habis, Penyebabnya Bisa Karena Komponen Ini

3. Menginjak rem dan kopling secara bersamaan pada mobil manual

Banyak pengemudi mobil bertransmisi manual yang terbiasa menekan pedal rem bersamaan dengan kopling saat ingin memperlambat laju kendaraan.

Padahal, teknik ini tidak bisa diterapkan dalam segala situasi.

Saat kopling ditekan, hubungan tenaga antara mesin dan roda terputus sehingga mobil kehilangan bantuan daya pengereman dari mesin.

Kondisi ini membuat mobil lebih sulit dikendalikan, terutama pada kecepatan tinggi.

Untuk pengereman yang optimal, tekan rem terlebih dahulu, baru kopling saat ingin menyesuaikan kecepatan.

Gunakan kopling dan rem bersamaan hanya saat mobil hampir berhenti atau dalam keadaan darurat untuk mencegah mesin mati.

Pengetesan jarak pengereman pada ban mobil terhadap jalan basah.
Radityo Herdianto / GridOto.com
Pengetesan jarak pengereman pada ban mobil terhadap jalan basah.

Baca Juga: Lewati Genangan Air Bikin Rem Mobil Bunyi Berdecit, Ini Solusinya

4. Terlalu sering rem mendadak

Menginjak rem secara tiba-tiba memang bisa menghentikan mobil dengan cepat, namun jika dilakukan terus-terusan, kebiasaan ini memberi tekanan berlebihan pada sistem pengereman sekaligus ban.

Permukaan ban bisa aus tidak merata atau bahkan membentuk flat spot yang mengurangi daya cengkeram. Saat di jalan licin, hal ini sangat berisiko menyebabkan selip.

Sebaiknya lakukan pengereman bertahap dan halus, atau gunakan intermittent braking.

Bagi kendaraan yang sudah dilengkapi sistem ABS, tekan pedal rem secara konstan tanpa dilepas agar sistem bekerja optimal menjaga traksi ban.

Oh ya, selain memahami teknik pengereman yang benar, pengemudi juga perlu melakukan perawatan rutin pada kendaraan.

Salah satunya dengan mengganti kampas rem ketika muncul tanda-tanda seperti suara berdecit atau daya cengkeram yang mulai berkurang.

"Pengereman yang aman juga perlu ditunjang dengan kondisi ban yang prima, karena ban berperan penting menjaga traksi dan stabilitas kendaraan di berbagai situasi jalan," tutup Apriyanto.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa