GridOto.com- Setelah terendam banjir, sejumlah komponen mobil memiliki risiko kerusakan yang cukup tinggi.
Bagian kelistrikan menjadi sektor yang paling rentan karena sensitif terhadap air dan kelembapan.
Menurut Bagas, penanggung jawab bengkel Aji Motor di Pasar Mobil Kemayoran, kerusakan paling cepat muncul di area ini.
“Kalau air sudah kena ECU atau sensor, itu cepat memicu korsleting,” ujar Bagas.
Alternator, fuse box, dan soket juga berpotensi rusak akibat air bercampur lumpur yang masuk ke komponen kecil.
Baca Juga: Ini 5 Ciri-ciri Mobil Bekas Terendam Banjir, Paling Gampang Dengerin Suara Mesin
Di sisi lain, air yang bercampur dengan oli dapat menurunkan kemampuan pelumasan mesin.
Kondisi ini bisa memicu risiko water hammer jika air masuk ke ruang bakar.
Bagas menjelaskan bahwa kontaminasi air pada oli sering berujung pada kerusakan komponen internal mesin.
“Kalau oli berubah warna dan encer, itu biasanya tanda ada air yang masuk,” kata Bagas.
Injector pun berpotensi tersumbat kotoran sehingga membuat performa mesin menurun.
Baca Juga: Musim Hujan, Ini Kondisi Slang Rem Mobil Bekas Yang Wajib Langsung Ganti
Komponen seperti power steering elektrik bisa mengalami korsleting jika modulnya terendam air.
Interior yang lembap juga memungkinkan munculnya jamur dan bau tidak sedap.
Pemeriksaan menyeluruh sangat dianjurkan agar mobil kembali aman digunakan setelah terendam banjir.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR