Baca Juga: Xpeng Indonesia Ungkap Peluang X9 Hybrid Masuk Sini, Begini Katanya
NGP sendiri baru aktif ketika pengemudi menetapkan destinasi.
Setelah itu, mobil mengolah seluruh data dari sensor dan kamera untuk membantu proses berkendara.
Di luar teknologi semi-otonomnya, performa sedan listrik ini juga agresif, akselerasi 0-100 km/jam hanya 3,7 detik.
Melihat kemampuan tersebut, muncul pertanyaan, bagaimana kesiapan Xpeng Indonesia mengadopsi teknologi seperti NGP, dan apa peluang The Next P7 masuk pasar lokal?
Hari Arifianto, VP Marketing Xpeng Indonesia, mengatakan bahwa teknologi semi-otonom punya potensi besar, namun implementasinya tidak bisa terburu-buru.
“Kami melihat bahwa teknologi semi-otonom seperti NGP memiliki potensi besar dalam menghadirkan mobilitas yang lebih praktis, aman, dan cerdas dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya kepada GridOto.com.
Ia menegaskan bahwa Xpeng Indonesia masih melakukan kajian mendalam sebelum membawa fitur tersebut ke Tanah Air.
“Saat ini Xpeng Indonesia masih melakukan kajian mendalam, khususnya terkait kesiapan dalam hal regulasi dan ekosistem pendukung,” jelasnya.
Secara global, teknologi ini sudah matang dan bekerja sangat baik, namun Xpeng ingin memastikan penerapannya aman dan sesuai aturan lokal.
“Kami ingin memastikan bahwa ketika teknologi tersebut hadir di Indonesia, pengguna dapat menikmatinya dengan optimal dan sesuai standar keselamatan yang berlaku,” lanjut Hari.
Terkait peluang The Next P7 masuk ke pasar nasional, Xpeng Indonesia membuka pintu kemungkinan itu, namun keputusan peluncurannya harus melalui pertimbangan strategis.
“Kami melihat peluang yang sangat menjanjikan di pasar Indonesia,” kata Hari.
“Namun setiap keputusan terkait peluncuran model baru didasarkan pada analisis strategis yang mempertimbangkan dinamika pasar, kebutuhan konsumen, serta prioritas produk," pungkasnya.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR