GridOto.com - Sistem pengurai emisi mobil diesel salah satunya Exhaust Gas Recirculation (EGR).
EGR ini memasukkan kembali gas buang ke intake manifold.
Sistem EGR ini dikontrol sehingga ada jumlah tersendiri yang masuk ke intake manifold mesin diesel.
Diharapkan emisi gas buang mesin diesel bisa dikontrol dengan baik sehingga ramah lingkungan.
Banyak yang melakukan delete EGR atau menghilangkan sistem pengurai gas buang ini.
Baca Juga: Mobil Bekas Kijang LGX Diesel Dijual Rp 70 Jutaan, Simak Tahunnya
Ada kelebihan dan kekurangan yang bisa dirasakan ketika melakukan delete EGR mesin diesel ini.
"Kalau dihilangkan itu memang bisa membuat tenaga mesin lebih enak karena molekul oksigen lebih padat," buka Erick Budiman pemilik bengkel Jakarta Diesel Squad (JDS).
"Molekul oksigen lebih padat dikarenakan suhu intake manifold lebih rendah karena tidak adanya suplai gas buang yang disuntikkan," tambahnya.
Hal ini jelas membuat mesin diesel bekerja lebih optimal.
Namun ada kekurangan yang bisa dirasakan ketika melakukan delete EGR ini.
Baca Juga: Injektor Kijang Innova Diesel Susah Dibuka, Ini Dia Penyebabnya
"Kekurangannya itu ya gas buang yang dihasilkan lebih tinggi kalau diukur," sebut pria yang bengkelnya ada di Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Delete EGR ini membuat hasil gas buang lebih pekat.
Jadi itulah kelebihan dan kekurangan melakukan delete EGR pada mesin diesel.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR