GridOto.com - Penggunaan bahan bakar terbarukan atau biofuel untuk kendaraan diprediksi akan terus berkembang di masa depan.
Hal ini terlihat dari semakin banyaknya negara yang menerapkan campuran biofuel seperti etanol pada bahan bakar seperti di Brazil, Vietnam, Thailand, bahkan Indonesia.
Di Tanah Air, pemerintah sempat mewacanakan mewajibkan bahan bakar campur etanol 10% mulai tahun 2027 mendatang.
Wacana ini mendapat respon yang beragam di masyarakat, termasuk ketakutan soal tidak support-nya mobil yang digunakan dengan bensin campur etanol berkadar tinggi.
Prof. Dr. Eng. Ir. Iman Kartolaksono Reksowardojo, M.Eng selaku Principle Researcher Institut Teknologi Bandung kasih penjelasan.
Baca Juga: Kenapa Etanol Lebih Ramah Lingkungan Dibanding Bensin Fosil?
Menurut Prof Iman, sebenarnya penggunaan campuran etanol tinggi pada bahan bakar misalnya E10 (etanol 10%), tidak banyak butuh penyesuaian pada mesin.
Malah, Prof Iman menyebut mobil-mobil keluaran terbaru mayoritas sudah support untuk pakai bahan bakar E10.
"Seperti mobil buatan Toyota misalnya, produksi mulai tahun 2006 itu sudah siap untuk pakai bensin E10. Di dunia juga hampir semua brand otomotif sudah aware dengan penggunaan etanol," ucap Prof Iman saat diskusi bertajuk Peranan Bioethanol dalam Industri dan Otomotif yang diadakan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Lebih lanjut dijelaskan, komponen rentan bermasalah saat gunakan bensin dengan campuran etanol tinggi sebenarnya hanya pada bagian karet sil saja.
"Sebenarnya hanya bagian sil saja. Sil yang ada di jalur bahan bakar. Karena yang lama tidak kuat terhadap etanol," tambahnya.
Baca Juga: Kenalan Sama Etanol Yuk, Bahan Bakar Terbarukan dari Tanaman
Menurut Prof Ronny, untuk kendaraan yang sudah support E5, sebenarnya cukup penyesuaian pada sil saja agar bisa menggunakan bensin E10.
"Lalu saat bensin campur etanol itu kan angka oktannya naik. Butuh penyesuaian pada titik pembakarannya saja agar mesin tidak ngelitik," tutur Prof Iman.
Namun menurut Prof Iman kendaraan keluaran terbaru yang sudah gunakan sistem injeksi sebenarnya tidak perlu lagi lakukan penyesuaian.
Pasalnya, mesin injeksi umumnya sudah dilengkapi dengan O2 sensor yang bisa membaca hasil pembakaran dan mengatur proses pembakaran tetap ideal.
Jadi tidak butuh lagi penyesuaian pada sistem pembakaran.
Makanya, untuk melihat kendaraan kalian support atau tidak menggunakan bensin campur etanol, Prof Iman sarankan untuk melihat manual book.
"Kalaupun butuh penyesuaian di kendaraan, sebenarnya tidak terlalu sulit. Karena sudah ada contohnya ya. Banyak di Brazil, Thailand, Vietnam," tutup Prof Iman.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR