Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bus Sering Disalahkan, PO SAN Bongkar Fakta di Risiko Kecelakaan di Jalan Raya

Wisnu Andebar - Selasa, 18 November 2025 | 20:30 WIB
PO SAN gelar menggelar seminar dan kampanye keselamatan lalu lintas
PO SAN
PO SAN gelar menggelar seminar dan kampanye keselamatan lalu lintas

GridOto.com - PT SAN Putra Sejahtera, pemilik Perusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (PO SAN), menggelar seminar dan kampanye keselamatan lalu lintas di pool pusat PO SAN, Bengkulu, Selasa (18/11/2025)

Bertajuk 'Membangun Budaya Berkendara Aman dan Bertanggung Jawab' , kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan berkendara, sekaligus mendorong lahirnya budaya tertib di jalan raya.

Direktur Utama PO SAN, Kurnia Lesani Adnan, menegaskan bahwa edukasi keselamatan harus dimulai sejak dini dan diperkuat dari lingkungan terdekat.

"Budaya berkendara aman bukan sekadar urusan aturan, tetapi juga moral dan kebiasaan yang dibentuk dari keluarga, lalu didukung oleh sistem pendidikan," ujar Sani dalam keterangan tertulis yang diterima GridOto.com, Selasa (18/11/2025).

Ia menyoroti masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat, terutama ketika orang tua membiarkan anak-anak di bawah umur mengendarai motor atau sepeda listrik tanpa perlengkapan keselamatan, tanpa pemahaman aturan, bahkan tanpa surat izin mengemudi.

Sani mengingatkan bahwa ketidakpatuhan seperti itu kerap berujung pada kecelakaan fatal, termasuk tabrakan dengan kendaraan besar seperti bus.

Dengan ukuran yang besar, bus membutuhkan jarak pengereman lebih panjang setidaknya 5-10 meter dan memiliki banyak titik buta yang berisiko terhadap pengendara kendaraan kecil yang memotong atau melintas terlalu dekat.

PO SAN menegaskan edukasi keselamatan harus dimulai sejak dini
PO SAN
PO SAN menegaskan edukasi keselamatan harus dimulai sejak dini

Kondisi ini membuat pengemudi bus seringkali menanggung kerugian akibat kelalaian pihak lain, meski tidak bersalah.

Wakil Direktur PO SAN, Kurnia Lesari Adnan, menambahkan bahwa kampanye ini diharapkan menjadi bagian dari gerakan nasional untuk menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas.

Baca Juga: 35 Tahun Berkiprah, PO SAN Blak-blakan Soal Tantangan di Industri Transportasi 

"Kolaborasi antara pelaku industri transportasi, pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menekan angka kecelakaan, sekaligus memperluas akses angkutan umum dan angkutan pedesaan," ungkap Sari.

Dengan meningkatnya layanan transportasi publik, penggunaan kendaraan pribadi terutama motor diharapkan dapat berkurang.

Sementara itu Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan mengatakan, banyak kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar seperti bus atau truk disebabkan banyak kendaraan kecil berada di titik buta (blind spot) dari pandangan sopir bus atau truk.

"Posisi kendaraan kecil itu tidak terlihat oleh sopir bus, sehingga jika sopir bus melakukan gerakan tertentu seperti berbelok, kendaraan kecil itu bisa celaka," kata Wildan.

Oleh karena itu Wildan mengimbau agar semua pengendara sadar sepenuhnya akan adanya bahaya titik buta ini.

Kampanye ini turut dihadiri Kasatlantas Polresta Bengkulu AKP Aan Setiawan, Kanit Operasional dan Humas Jasa Raharja Kanwil Bengkulu R. Soeko Agung Prasetyo, serta Ahmad Wildan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Para pemangku kepentingan ini menyampaikan pentingnya langkah kolektif dalam membangun budaya penggunaan jalan raya yang lebih aman.

Upaya seperti ini semakin relevan melihat kondisi keselamatan transportasi yang masih menjadi sorotan nasional.

Edukasi keselamatan harus dimulai sejak dini
PO SAN
Edukasi keselamatan harus dimulai sejak dini

Berdasarkan data Korlantas Polri, sepanjang Januari-Juni 2025 terjadi 70.749 kecelakaan lalu lintas dengan 11.262 korban meninggal dunia.

Meski menurun 2,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2024, angka tersebut tetap menjadi alarm serius.

Motor menjadi kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan dengan 94.339 unit pada semester I 2025.

Penyebab terbanyak masih berkaitan dengan perilaku pengendara, terutama tidak menjaga jarak aman.

Data Jasa Raharja juga menunjukkan kecelakaan lalu lintas masih menjadi pembunuh terbesar ketiga di Indonesia dan penyebab utama kematian usia 10-24 tahun.

Rata-rata, lima orang meninggal dunia setiap jam akibat kecelakaan di jalan raya.

Melalui kampanye ini, PO SAN berharap keselamatan tidak hanya menjadi slogan, melainkan gaya hidup bersama yang tumbuh dari kesadaran seluruh pengguna jalan.

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa