GridOto.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi baru saja membagikan video uji coba Bahan Bakar Alternatif dari Jerami di Lembur Pakuan, Subang, Jabar.
Luar biasanya, bahan bakar berbahan dasar jerami itu diklaim memiliki angka oktan setara Pertamax Turbo.
Dilansir dari laman Bapenda Jawa Barat, hasil pengujian penggunaan bahan bakar dari jerami menunjukkan kinerja mesin yang optimal, tarikan ringan, dan kualitas asap buangan yang lebih baik.
Uji laboratorium resmi oleh Lemigas juga mengonfirmasi kualitas bahan bakarnya diklaim memiliki angka oktan (RON) mencapai 98,1 setara dengan Pertamax Turbo milik Pertamina yang memiliki oktan 98.
Inovasi bahan bakar yang diberi nama Bobi Boss (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos) ini dikembangkan oleh tim ahli muda.
Dengan rasio konversi mencapai 3.000 liter Bobi Boss per hektar sawah.
Lembur Pakuan yang memiliki potensi hingga 1.000 hektar dapat menghasilkan jutaan liter bahan bakar dari jerami.
Baca Juga: Temuan Baru, Dedi Mulyadi Pamer Uji Coba BBM Alternatif Dari Jerami
Keunggulan Bobi Boss diklaim tak hanya terbatas pada bahan bakar.
Karena dalam proses pengolahannya dari jerami juga menghasilkan produk turunan yang bernilai, termasuk pakan ternak (diperkirakan hingga 2.000 ton dari 500 hektar) dan pupuk.
Hal ini menciptakan siklus ekonomi berkelanjutan di mana pertanian tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga energi, pakan, dan pupuk.
Menurut KDM, sapaan akbran Dedi Mulyadi, jerami yang selama ini dianggap sebagai limbah dan dibakar pasca-panen, kini bisa menjadi peluang bagi masyarakat desa untuk mengolahnya menjadi sumber bahan bakar yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Dua minggu lagi panen. Kalau sudah panen, itu (jerami) nggak usah dibuang. Kita langsung kerja sama, langsung dibuat jadi bahan bakar," tuturnya.
Dedi menegaskan, pengembangan awal proyek ini tidak akan melibatkan lembaga pemerintah. Ia pribadi akan mendanai proyek tersebut.
"Nggak usah dulu pakai lembaga pemerintah, pakai lembaga KDM aja," pungkas Dedi sambil tertawa.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR