Meski wacana penyesuaian tarif tengah dikaji, Welfizon memastikan pihaknya tetap memperhatikan kemampuan masyarakat.
Sebab, kata Welfizon, TransJakarta berkomitmen menjaga keseimbangan antara efisiensi perusahaan, keberlanjutan operasional dan keterjangkauan layanan bagi masyarakat.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, M. Taufik Zulkifli, menyebut Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung belum menyampaikan usulan kenaikan tarif Transjakarta kepada DPRD.
"Belum dibicarakan sama sekali (ke DPRD) karena belum ada usulan dari gubernur. Kami juga menunggu kajiannya seperti apa," kata Taufik dalam acara sama.
Menurut Taufik, pemerintah daerah masih menunggu waktu yang tepat sambil menunggu hasil kajian menyeluruh, termasuk terkait kemampuan bayar masyarakat pengguna Transjakarta.
Baca Juga: Warga Jakarta Siap-siap, Uang Rp 3.500 Tak Akan Cukup Lagi Buat Naik Bus TransJakarta
Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengkaji pemangkasan sebagian subsidi Public Service Obligation (PSO) untuk moda transportasi umum seperti Transjakarta, MRT, dan LRT.
Kebijakan ini merupakan dampak dari berkurangnya dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat sebesar Rp 15 triliun.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan kenaikan tarif Transjakarta sulit dihindari karena beban subsidi per tiket kini melebihi Rp 9.000.
Namun, Ia menegaskan penyesuaian tarif nantinya akan disertai peningkatan kualitas layanan.
Salah satu langkah yang disiapkan adalah menambah armada bus listrik dari 200 menjadi 500 unit pada 2025.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR