"Jadi, nanti suatu saat kalau sudah tertata, saya buatkan konsep. Yang jadi sopirnya itu jadi pemilik mobil, biar orang setempat hidupnya maju, ekonominya meningkat dibanding sekarang. Bisa ya?" ucap Dedi.
"Bisa, Pak," timpal warga.
Mantan Bupati Purwakarta itu juga sempat menyoroti upah yang didapat dari para warga yang bekerja dari aktivitas pertambangan sangat kecil.
Hal itu diketahuinya setelah berbincang dengan salah satu warga Cigudeg, yang bekerja sebagai kuli angkut pasir.
Dalam sehari, kuli tersebut mengaku kepada Dedi hanya mendapat uang sekitar Rp 30 ribu.
"Jadi, enggak tinggi, sehari angkat pasir sehari cuma dapat Rp 30 ribu, makanya enggak tinggi. Makanya, kalau hari ini bulan pertama dikasih Rp 3 juta, gede dong?" tanya Dedi.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tiba-tiba Larang Pengaspalan Jalan Malam Hari, Ini Alasannya
"Alhamdulillah," jawab warga.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menyalurkan bantuan dana kompensasi terhadap warga terdampak penutupan sementara tambang di Parung Panjang, Cigudeg, dan Rumpin.
Penyaluran bantuan dana kompensasi ini dilakukan di dalam Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor di Cibinong, (3/11/25).
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR