GridOto.com - Waspadai spul di motor matic kesayangan dibiarkan kotor, simak efek sampingnya.
Ya, spul motor matic yang dibiarkan kotor efeknya bisa ke performa mesin.
Umumnya, motor matic yang ada di Indonesia menggunakan spul tipe kering.
Ini artinya spul motor matic ini tidak ikut terendam oleh oli mesin.
Di motor matic yang punya jam terbang tinggi, spul yang berada di balik kipas magnet bisa dihinggapi kotoran.
"Kotoran spul motor matic itu asalnya dari area kipas magnet yang memang bertugas mengisap udara untuk mendinginkan mesin," bilang Ryan Fasha ini pemilik bengkel K.1 Garage di Jl. Mas Indah 14 Perum Papan Mas Blok G40 No.6, Bekasi, Tambun.
"Kalau sudah parah tentu bakal ada efek negatifnya," lanjut Agus.
Nah, berikut ini efek samping membiarkan spul motor matic kotor.
1. Performa mesin menurun
Kotoran yang menutupi kumparan spul akan menghalangi induksi listrik, menurunkan tegangan yang dihasilkan.
Akibatnya, pembakaran di dalam mesin menjadi tidak sempurna, membuat motor terasa loyo, brebet, dan tidak responsif.
2. Aki cepat tekor
Pengisian daya ke aki akan berkurang karena tegangan yang dihasilkan spul lebih rendah.
Hal ini dapat membuat aki cepat tekor, sehingga lampu menjadi redup dan aki tidak dapat menyimpan daya dengan baik.
"Itu terjadi karena lilitan kawatnya tertumpuk kotoran. Aki bisa rawan tekor kalau pengisiannya kurang bagus karena spul kotor," tegasnya.
3. Bensin boros
Pembakaran yang tidak sempurna akan membuat motor menjadi lebih boros bensin.
4. Muncul kode error
Pada motor modern, sistem diagnostik bisa mendeteksi masalah pada spul dan menampilkan kode error sebagai peringatan.
Jadi memang sebaiknya area ini dicek secara berkala dan dibersihkan.
"Apalagi kalau hujan sering turun seperti belakangan ini, harus lebih rajin dibersihkan" ujar Ryan.
"cukup semprot dengan angin bertekanan atau pakai penetran. Jadi cukup mudah perawatannya," tutupnya.
Itulah empat efek samping membiarkan spul motor matic tertumpuk kotoran.
Baca Juga: Trik Mudah Mengatasi Baut Yang Berkarat Di Motor Bekas, Simak Caranya
| Editor | : | ARSN |
KOMENTAR