Tak hanya Malaysia, Kukuh juga membandingkan dengan Thailand.
"Di Thailand, pajak tahunannya hanya Rp 150 ribu. Ini real data," tegasnya.
Oleh sebab itu, Kukuh berpendapat jika instrumen pajak bisa dibuat lebih efisien, maka harga jual mobil pun bisa lebih kompetitif.
"Kami sampaikan ke pemerintah, kalau ini bisa dibuat efisien, kan harganya lebih terjangkau. Kalau harganya terjangkau, kan berarti banyak yang mau beli," lanjut Kukuh.
Dampak positifnya tidak hanya berhenti pada penjualan.
Gaikindo memproyeksikan, jika penjualan meningkat, industri otomotif akan semakin bergairah.
"Kalau banyak yang mau beli, industrinya jalan. Kalau industrinya jalan, lapangan kerja yang tadi mungkin 1,5 juta, sekarang bisa nambah 2 juta sampai 2,5 juta orang kerja di ekosistem kita. Kan pemerintah dapat duit lagi," jelas Kukuh optimis.
Namun, Gaikindo menyadari bahwa upaya ini memerlukan proses panjang dan komunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.
"Nah ini kalau dipanjangin, ini perlu proses. Contohnya lagi, pemerintah pusat udah dikasih tau ya, pemerintah daerah juga kita kasih tau. Jangan dikit-dikit opsen, naikin sekian persen gara-gara BBN (bea balik nama), gitu," imbuhnya.
Baca Juga: GAIKINDO Prediksi Perjanjian Dagang Ini Tak Banyak Pengaruhi Sektor Otomotif
Senada dengan Kukuh, Ketua Harian Gaikindo, Anton Kemal Tasli, juga menyoroti dampak kenaikan opsen (pajak daerah) terhadap penjualan mobil.
Ia menceritakan, Gaikindo beberapa waktu lalu baru saja berkomunikasi dengan pemerintah daerah, agar tidak melulu menaikkan pajak.
"Kemarin kami lakukan (komunikasi) di GIIAS Semarang. Ternyata di Jawa Tengah itu kenaikan opsen-nya lumayan tinggi, sehingga banyak merek jualannya agak terpukul," ungkap Anton.
"Kami mengirim surat ke pemerintah provinsi, menjelaskan, terus ya minta diseimbangkan lagi (pajaknya)," kata Anton.
Pria ramah ini menegaskan, pengurangan instrumen pajak akan membawa keuntungan berlipat ganda.
"Supaya seperti yang Pak Kukuh bilang tadi, dengan ini (instrumen pajak) turun, jualan naik, bisa membantu industri, juga pendapatan daerah pasti akan meningkat. Itu salah satunya," pungkas Anton.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR