Dengan beban yang ditanggung seperti itu, pengalaman yang saya rasakan di trek lurus Tol Trans Jawa, performa mobil dengan motor listrik bertenaga 161 dk dan torsi 315 Nm ini sangat mumpuni.
Dengan beban seberat itu, akselerasi Serena e-Power sangat responsif khas mobil listrik.
Baca Juga: Ada Banyak Mobil Hybrid Di Indonesia, Mana yang Paling Pas Buat Kita?
Bahkan di ruas jalur yang cukup aman untuk mengembangkan kecepatan, speedometer sempat menyentuh angka 170 km/jam, meski umumnya rombongan kami melaju di sekitar 100-120 km/jam.
Dengan postur kendaraan yang cukup tinggi 1.885 mm tidak ada gejala limbung ketika melibas tikungan panjang dengan kecepatan tinggi.
Selain sebagai pengendara, peserta juga berposisi sebagai penumpang yang bisa merasakan duduk di baris kedua dan ketiga.
Duduk di baris ketiga tidak membuat lutut saya menekuk terlalu tinggi, artinya masih cukup nyaman untuk seorang yang berpostur tinggi 168 cm.
Namun bantingan mobil saat melalui sambungan jalan di tol Trans Jawa, terasa cukup besar.
Secara fitur, Serena e-Power adopsi Intelligent Driving dengan e-Pedal dimana memungkinkan pengemudi memulai berkendara, akselerasi, deselerasi, dan berhenti hanya menggunakan satu pedal, dengan menambah atau mengurangi tekanan pada pedal gas.
Selain itu, mobil dilengkapi dengan teknologi ProPILOT 1.0 yang bekerja menggunakan kamera dan sensor radar untuk mendeteksi marka jalan serta kendaraan di sekitarnya.
Baca Juga: Kapan Nissan X-Trail e-Power Dijual di Indonesia, Ini Jawaban APM-nya
Lewat teknologi ini, pengemudi dapat mengendalikan kemudi, gas, dan rem sehingga mengurangi beban kerja pengemudi.
Sebagai informasi, Nissan Serena e-Power hanya dijual dalam satu pilihan tipe yakni Highway Star A/T.
Saat ini, harga jualnya Rp 655 juta on the road (OTR) Jakarta.
| Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR