Menurut Rio, kebijakan ini perlu dikaji matang agar tidak justru membebani operator parkir, terutama pelaku kecil dan menengah.
"Kalau mau disamaratakan semuanya dengan cashless, ayo kita duduk lagi supaya bisa ketemu titik tengahnya," katanya.
Rio menegaskan pelaku industri parkir pada dasarnya tidak menolak digitalisasi, namun berharap pemerintah memperhitungkan realitas biaya di lapangan.
"Kami dukung sistem cashless, tapi mari pikirkan bersama biayanya agar hasilnya bisa win-win solution,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, bisnis parkir tidak bisa dilihat hanya dari pendapatan kotor karena ada banyak komponen biaya seperti SDM, operasional, dan amortisasi.
Baca Juga: Parkiran Stasiun Gambir Kebobolan, Motor Pengunjung Diembat Maling Pakai Modus Baru Ini
"Kalau biaya tambahan tidak diperhitungkan, margin yang tersisa untuk operator akan semakin kecil," ucapnya.
Rio berharap, sebelum kebijakan diterapkan sepenuhnya, Pemprov DKI dan DPRD bisa membuka ruang diskusi dengan pelaku industri.
Dengan begitu, transformasi menuju sistem cashless dapat berjalan efektif tanpa membuat pengusaha kecil kewalahan.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR