Selain itu, Marc juga merasa kerja tangannya tidak sama dan tidak sepresisi saat dirinya sebelum cedera.
Karena terus menderita dengan apa yang dialami, kakak kandung dari Alex Marquez ini sempat berpikir untuk berhenti dari balap.
Baca Juga: Bagnaia Curhat Penyebab Dirinya Tidak Berdaya di MotoGP Mandalika
Namun, dia mencoba usaha terakhirnya untuk kembali melakukan operasi di Mayo Clinic, Amerika Serikat.
Dalam pemeriksaan terungkap kalau penyambungan tulang Marquez yang patah dulu tidak sempurna.
Posisi putara tulangnya melenceng sebanyak 34 derajat dibandingkan normal, ini yang membuatnya menderita.
Dokter pun meminta Marquez untuk kembali menjalani operasi dengan memotong tulangnya, dan memperbaiki rotasinya.
"Memotong tulang hanya agar bisa kembali ke posisi semula, hanya agar bisa mengendarai motor. Dia melakukannya karena cinta terhadap olahraga ini," ujar Carlos Garcia, terapis fisik pribadi yang menemani Marc operasi di Amerika.
Baca Juga: Menang di Mandalika, Fermin Aldeguer Jadi Gen Z yang Masuk Daftar Rekor MotoGP
Namun kendala tidak berhenti sampai disitu, saat kembali ke arena balap motor Honda RC213V yang ditunggangi justru tidak bekerja dengan baik.
Kondisi ini membuatnya kurang kompetitif dan sering terjatuh yang pada akhirnya membuat Marc memutuskan hengkang ke tim satelit Ducati.
Harapan muncul saat Marc pertama mencoba motor Ducati MotoGP dan tersenyum karena merasa motor bekerja dengan baik.
Di tahun pertamanya menggunakan Ducati Desmosedici GP, Marc berhasil catatkan 3 kemenangan dengan 10 podium yang menempatkannya di posisi 3 klasemen akhir pembalap.
Tahun 2025 ini Marc bergabung dengan tim pabrikan Ducati yang mengantarnya kembali menjadi juara dunia MotoGP di sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang lalu.
Bukan perjalanan yang mudah, seorang Marc Marquez yang terkenal sangat berbakat mengendarai motor harus rela potong tulang tangan demi bisa kembali kompetitif dan menjadi juara!
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR