GridOto.com - Tren modifikasi Yamaha Mio Sporty kian ramai di berbagai kalangan.
Skutik lawas keluaran awal 2000-an ini enggak hanya kembali diminati karena faktor nostalgia, tapi juga karena gaya modifikasinya yang semakin beragam.
Mulai dari Thai look, proper, hingga Indo Style yang kini jadi sorotan.
“Kalau saya pikir sih makin banyak ya yang main Mio. Makin banyak dan makin gila,” buka Jimmy Anwar, Founder Mionizer Indonesia, di sela acara Mio Ride The Hype Vol.2 di Bogor, Sabtu (4/10/2025).
“Dari semua kalangan sudah mencakup semuanya. Dari yang bawah, menengah, sampai yang atas, dari influencer, artis, semuanya itu pada main Mio sekarang, rata," sambungnya.
Jimmy menyebut, tren modifikasi Mio Sporty saat ini bukan hanya digemari anak muda atau penghobi motor saja, melainkan sudah meluas ke berbagai lapisan.
Mionizer sendiri, yang berdiri sejak 2017, menjadi wadah bagi komunitas pengguna Mio sekaligus bengkel yang menyediakan berbagai kebutuhan spare part, baik orisinal maupun aftermarket.
Dari sisi gaya, Indo Style disebut sebagai aliran yang tengah naik daun.
Konsep ini menonjolkan tampilan rapi dengan fungsi tetap optimal untuk harian.
Baca Juga: Ratusan Pengguna Yamaha Mio Pecah di Mio Ride The Hype Vol.2 Bogor, Begini Keseruannya
“Ciri khasnya pakai ring 14, pelek CNC, terus safety ride, pengereman sampai engine semuanya rapi. Motor di-build memang untuk safety di jalan. Bisa disebut proper juga," jelasnya.
Menariknya, Indo Style kini juga dikenal di luar negeri.
“Sekarang lagi gila malah, terutama di Filipina dan Thailand. Dua tahun lalu udah mulai, tapi sekarang ini lagi gila-gilanya di luar," papar Jimmy.
Selain modifikasi, tren restorasi Mio Sporty juga makin meningkat.
Banyak penggemar yang mencari unit generasi pertama (2004-2007) hingga Mio Smile (2008-2012) untuk dikembalikan ke kondisi semula.
Jimmy menyebut tren ini mulai muncul sejak 2016, ketika baru segelintir orang yang melakukannya.
Kini, proyek restorasi menjadi bagian dari gelombang besar kebangkitan Mio lawas di Indonesia.
“Mio sekarang tuh udah bukan cuma motor harian. Sudah jadi bagian dari culture, dari gaya hidup anak-anak sekarang," pungkasnya.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR