GridOto.com - Modifikasi noken as biasanya dilakukan untuk meningkatkan performa mesin motor.
Misalnya pada motor yang berkompetisi di lintasan balap, atau sekedar untuk tingkatkan performa mesin yang dipakai harian.
Namun, melakukan modifikasi pada profil noken as ini harus dilakukan ahli dan tidak bisa sembarangan.
"Seperti kita ketahui kalau bentuk profil noken as itu enggak bulat, tapi lebih ke elips (lonjong)," buka Teguh dari divisi IOT Musashi Autoparts Indonesia kepada GridOto.
"Di motor balap, bagian noken as yang elips dibikin menonjol lagi supaya bukaan klepnya bisa lebih besar," tambahnya saat ditemui pada Jumat (26/09/2025).
Baca Juga: Cara Mudah Mencegah Bearing Noken As Motor Cepat Rusak, Simak Triknya
Modifikasi tersebut dilakukan untuk memanipulasi debit bahan bakar yang akan dimasukan ke ruang bakar.
Jika dilakukan oleh mekanik berpengalaman, perubahan profil noken as ini bisa banyak meningkatkan tenaga mesin.
Namun jika dilakukan dengan cara asal dan tanpa perhitungan, modifikasi pada noken as justru bisa menjadi bencana.
"Kalau tanpa perhitungan, klep bisa mentok ke piston,"wanti Teguh.
Jika sampai kejadian seperti itu, klep bisa bengkok atau patah, dan piston pecah yang butuh banyak biaya penggantian.
Baca Juga: Pasang Noken As Racing di Motor Matic, Ini Keunggulannya Sob
"Karena setelah noken as dimodifikasi, bukaan klep menjadi lebih lebar dan rawan mentok piston," ujar Teguh saat ditemui di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025 di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Banten.
Makanya modifikasi profil noken as harus disesuaikan juga dengan kondisi komponen di ruang bakar agar tidak saling bertabrakan.
"Kalau ingin maksimal, modifikasi noken as sebaiknya juga dibarengi dengan memperbesar diameter piston atau bahkan menaikan struk," tuturnya.
Tapi tetap semuanya harus dengan perhitungan agar tidak muncul masalah baru setelah modifikasi.
Oleh sebab itu, untuk kalian yang ingin lakukan modifikasi pada noken as, baiknya dilakukan oleh ahli yang memiliki perhitungan yang matang.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR