"Elektrifikasi pada industri pertambangan dapat membawa berbagai manfaat, seperti menurunkan biaya bahan bakar, mengurangi kebutuhan perawatan, meningkatkan keselamatan pekerja, dan memperbaiki kinerja ESG," terangnya.
Menurut Odar, itu adalah salah satu area yang paling potensial dan selaras dengan peta jalan EV yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
Pada pekan Energy & Engineering Week, Shandong Heavy Industry (SDHI) yang hadir untuk pameran Mining Indonesia juga meluncurkan berbagai unit alat berat yang bisa mendukung elektrifikasi industri tambang berkelanjutan.
Di boothnya, SDHI mengenalkan inovasi teknologi Artificial Intelegence (AI) untuk berbagai alat berat brand Shantui.
Setelah tahun ini mengubah logo brand-nya untuk menegaskan fungsi AI di pengoperasian alat, di pameran Mining Indonesia 2025 ini mereka menegaskan pentingnya elektrifikasi untuk mendukung pengoperasian alat berat.
Seperti memberikan notifikasi kondisi alat dan bahan bakar sehingga bisa mengurangi interval perawatan, berkomunikasi dengan operator untuk menjawab berbagai kebutuhan, bersinergi dengan operator lain yang sedang mengendalikan alat lain, meningkatkan keselamatan kerja, dan juga memperbaiki kinerja ESG di area proyek.
Baca Juga: Perusahaan Pembiayaan Alat Berat dan Truk SANF Catat Laba Bersih Rp 49,6 Miliar Tahun Ini
Hadirnya kecanggihan AI di dalam alat berat seperti ini dapat menjadi solusi bagi tantangan konsumsi bahan bakar diesel dan emisi, dimana bisa membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, menekan emisi, dan juga mengurangi kebisingan operasional.
Selain elektrifikasi di dalam alat berat, beberapa brand global juga membawa inovasi alat berat elektrik untuk mendukung industri tambang berkelanjutan.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR