GridOto.com - Motor yang diduga Yamaha XSR 155 tertangkap kamera saat sedang diuji coba di jalanan India.
Foto tersebut jelas menunjukkan siluet desain dari XSR 155, meski sebagian masih tampak ditutupi kamuflase.
Meski demikian, terlihat ada perbedaan antara XSR 155 versi Indonesia dengan versi India itu.
Hal itu ada di area kaki-kaki, dimana versi India ini punya pelek yang beda dengan XSR 155 Indonesia.
Sama-sama menganut desain palang 5 bercabang, namun versi India ini punya sudut cabang yang beda.
Kalau dilihat-lihat, peleknya justru mirip dengan Yamaha R15 V4.
Selain itu, seperti layaknya motor versi India lain, XSR 155 itu juga terlihat punya saree guard di bagian belakang sisi kiri.
Melihat area lainnya, sepertinya XSR 155 India ini menganut desain yang sama dengan XSR 155 Indonesia.
Baca Juga: Kakak Yamaha XSR155 Siap Diluncurkan, Gendong Mesin Gemuk Harga Rp 120 Jutaan
Mulai dari bentuk headlamp-nya yang bundar, tangki bentuk tear drop, jok datar dengan bodi belakang minimalis, bahkan bentuk muffler-nya pun identik.
Meski begitu, tetap saja soal detail desainnya masih jadi misteri karena memang keberadaannya masih disembunyikan.
Sebagai tambahan informasi, XSR 155 memang selama ini belum mulai dijual di India.
Di negeri Bolywood itu Yamaha justru mengandalkan FZ-X untuk mengisi segmen motor sport klasiknya.
Kuat dugaan XSR 155 akan ditambahkan sebagai lini produknya, mengingat secara spek FZ-X masih berada di bawah XSR 155.
Itu karena mesinnya yang lebih sederhana dengan SOHC 2-klep berpendingin udara yang tenaganya juga hanya 12,2 dk.
Cukup jauh bedanya dengan XSR 155 yang powernya tembus 19,04 dk.
Selain itu sasisnya juga cukup sederhana dengan tipe diamond khas motor jadul, beda dengan XSR 155 yang sudah menganut Deltabox.
Masih jadi misteri juga apakah XSR 155 India ini akan jadi versi facelift buat XSR 155 yang ada di Indonesia.
Karena dari bentuk peleknya saja juga sudah beda kan, jangan-jangan komponen lainnya nanti pun bakal ada bedanya.
Kira-kira gimana menurut kalian?
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR