Selain itu, unggahan akun Instagram @dishubdkijakarta memperlihatkan perbandingan tarif parkir Jakarta dengan kota lain di Indonesia, yang menunjukkan biaya parkir kendaraan di ibu kota masih tergolong rendah.
Untuk mobil, tarif parkir Jakarta Rp 5.000 per jam, lebih murah dibanding Tangerang Selatan Rp 6.000 dan Surabaya Rp 8.000.
Tarif parkir motor di Jakarta Rp 2.000, sama dengan sebagian besar kota lain, sementara tarif bus dan truk juga relatif kompetitif dengan kisaran Rp 8.000 – Rp 12.000.
Jika dibandingkan dengan Bekasi, Bandung, hingga Depok, tarif parkir Jakarta cenderung tidak jauh berbeda bahkan ada yang lebih murah.
Kondisi ini membuat tarif parkir DKI Jakarta dinilai masih terlalu minim untuk mendukung strategi push and pull dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di ibu kota.
Bahkan, biaya parkir di Jakarta masih sangat rendah dibanding kota besar dunia.
Baca Juga: Mengejutkan, Begini Modus Operator Parkir di Jakarta Lari dari Pajak
Untuk delapan jam parkir, porsinya hanya 3,16 persen (on-street) dan 15,04 persen (off-street) dari pendapatan rata-rata penduduk.
Angka ini jauh di bawah New York, Buenos Aires, maupun Singapura, sehingga tarif parkir Jakarta dinilai belum sebanding dengan nilai ekonominya dan belum optimal sebagai alat pengendalian lalu lintas.
Adapun manfaat dari penerapan tarif parkir baru antara lain:
1. Digitalisasi perparkiran melalui aplikasi JakParkir dan terminal parkir elektronik versi lokal.
2. Pengembangan inklusivitas pembayaran.
3. Mendukung percepatan penerapan digitalisasi daerah.
4. Pengembangan serta integrasi pembayaran Park and Ride dengan angkutan umum.
5. Mendorong masyarakat untuk beralih ke angkutan umum.
6. Meningkatkan sarana dan prasarana perparkiran.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR