Bos Ducati Buka Suara, Motor yang Dipakai Bagnaia dan Marquez Memang Beda

Gridoto.com - Penampilan Francesco Bagnaia yang jauh di bawah ekspektasi di musim ini, banyak memunculkan spekulasi.

Ada yang menganggap Bagnaia mengalami krisis percaya diri setelah hadirnya Marc Marquez sebagai rekan satu tim.

Di sisi lain, ada juga yang menganggap kalau motor yang digunakan Pecco berbeda dari motor yang pakai Marc Marquez.

Luigi Dall'Igna, General Manager Ducati Corse angkat bicara soal dugaan ini.

Gigi sapaan akrabnya menegaskan kalau motor yang digunakan Bagnaia dan Marquez memang berbeda.

Baca Juga: Kelihatan Tidak Kompetitif, MotoGP Hungaria Justru Berkah Buat Bagnaia

"Seperti semua motor Ducati MotoGP sebelumnya, Desmosedici GP25 adalah motor balap prototipe," buka Gigi dikutip dari Marca.

"Jadi motor ini memiliki beberapa versi (komponen) yang dapat dipilih setiap pembalap. Seperti pengaturan, beberapa suku cadang dan komponen itu bisa dipilih sesuai kemauan pembalap," tambah Gigi.

Ducati Corse

Setiap pembalap bisa menentukan detail motornya sendiri

Makanya, masing-masing pembalap akan membuat pilihan sendiri untuk motornya yang disesuaikan dengan gaya balap masing-masing.

Gigi memberikan contoh pemilihan komponen yang berbeda antara para pembalap saat seri MotoGP Catalunya lalu.

"Seperti balapan di hari Minggu kemarin (seri Catalunya), Pecco memutuskan menggunakan swing arm yang telah dipilih oke Marc Marquez dan Fabio Di Giannantonio," tuturnya.

Baca Juga: Mantan Bos Tim F1 Tertangkap Kamera Muncul di MotoGP Catalunya, Apa Misinya?

Jadi memang pasti ada perbedaan antara motor yang digunakan Bagnaia dibandingkan motor Marquez.

Namun, meski Bagnaia menggunakan motor yang membawa Marquez menang pun belum tentu kencang, karena karakter balap keduanya pasti berbeda.

Meski terus mendukung Pecco dengan segenap kemampuan, Gigi tidak menampik kemunduran performa Pecco bisa juga berasal dari faktor manusia, bukan teknis.

"Kita semua manusia dan terkadang kita masing-masing tidak berkinerja seperti yang kita harapkan atau yang diharapkan orang lain," ujarnya.

"Saya rasa masalahnya bukan semata-mata perasaan teknis. Masalahnya pasti juga melibatkan komponen manusia, tetapi saya tidak bisa menjelaskan hal lain secara spesifik," tutupnya.