Meski begitu, Rano mengakui pembangunan infrastruktur jalan besar seperti triple deck tidak bisa dikerjakan secara instan.
Proyek tersebut membutuhkan perencanaan matang, kajian menyeluruh, serta koordinasi lintas pihak.
"Tapi ini semua program kerja panjang, bukan kerja yang cepat, kita akui itu," ujarnya.
Selain pembangunan fisik, Rano menekankan perlunya perubahan perilaku masyarakat.
Rano mengajak warga untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Baca Juga: Jakarta Dikepung Proyek, 216 Ruas Jalan Dilubangi Jadi Biang Kemacetan
"Selama ini mungkin dengan kendaraan pribadi, pindah dengan kendaraan yang ada di Jakarta, misalnya MRT, Transjakarta. Agar apa? Kita mengurangi kemacetan di Jakarta," ucap Rano.
Rano mengingatkan, persoalan utama kemacetan Jakarta adalah ketidakseimbangan antara jumlah kendaraan baru dan kapasitas jalan.
Berdasarkan TomTom Traffic Index 2025, Jakarta menempati peringkat ke-90 dari 500 kota termacet di dunia.
"Permasalahan ini tidak lepas dari ketidakseimbangan antara pertumbuhan kendaraan dan ruas jalan," kata Rano.
Data menunjukkan hanya 22,19 persen dari 20,2 juta perjalanan harian di Jakarta yang menggunakan transportasi umum.
"Banyak masyarakat masih mengandalkan kendaraan pribadi. Hal inilah yang menyebabkan sektor transportasi menjadi penyumbang polusi udara terbesar," tegas Rano.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR