Selain itu, ada program Mandala Quick Response hasil kolaborasi dengan Polda Metro Jaya.
Melalui 4.438 kamera CCTV berbasis Geographic Information System (GIS), arus lalu lintas dipantau real-time.
Rano menegaskan, pengendalian macet bukan hanya soal teknis, melainkan bagian dari strategi besar Jakarta menuju kota global.
Pada kesempatan sama, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin mengingatkan betapa cepatnya pertumbuhan kendaraan.
Sepanjang 2024 saja, tercatat 850.901 kendaraan baru di Jakarta, atau setara 2.500–3.000 kendaraan tambahan setiap hari.
Baca Juga: Jalan TB Simatupang Kini Menyebalkan, Lima Biang Kerok Kemacetan Terungkap
"Kalau satu persen saja dari jumlah itu adalah mobil, maka dibutuhkan 16 kilometer hanya untuk memarkir kendaraan baru. Itulah kenapa Jakarta makin padat," ucap Komarudin.
Namun, jumlah personel polisi lalu lintas tak sebanding dengan ledakan kendaraan.
Karena itu, ia mengandalkan Mandala Quick Response untuk mengerahkan petugas ke titik rawan macet.
"Sejumlah rekan-rekan gabungan TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP yang digelar setiap pagi sampai malam, ini akan semakin tertutup dengan pertumbuhan kendaraan. Artinya keberadaan kita boleh dikatakan hampir tidak mampu untuk menyelesaikan," ujarnya.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR