"Kalau belum teregistrasi, portalnya nggak bisa terbuka," jelasnya.
Portal ini kini telah dipasang di tiga dari empat titik akses masuk ke pemukiman warga RT 11 Gunung Sari.
Satriawan, salah satu mahasiswa KKN yang merancang sistem sidik jari ini, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan hasil identifikasi masalah di minggu pertama KKN.
"Jadi minggu pertama kami menanyakan perihal kendala di wilayah ini, ternyata pernah kehilangan motor dalam semalam 2 motor sekaligus," ungkapnya mengutip Kompas.com.
Dari situ, mahasiswa bersama warga dan ketua RT mengembangkan sistem portal digital berbasis fingerprint.
"Alat yang sudah dirakit disambungkan ke laptop yang kodingnya sudah berhasil. Jadi masyarakat memang harus registrasi dulu karena ini menggunakan sidik jari," tambah Satriawan.
Langkah ini menjadi solusi konkret dalam meningkatkan keamanan lingkungan, khususnya dari tindak pencurian kendaraan bermotor.
Selain aman, sistem ini juga mendukung pengawasan akses keluar masuk di pemukiman warga.
Inovasi ini diharapkan bisa direplikasi di RT lain yang memiliki permasalahan serupa.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR