GridOto.com - Kemenangan keenam beruntun Marc Marquez di MotoGP Austria 2025 tidak datang semudah yang terlihat.
Meski berhasil 'pecah telor' dengan menang untuk pertama kalinya di Red Bull Ring, Marquez mengaku terkejut dan sempat khawatir dengan performadari seorang pembalap.
Ia adalah Fermin Aldeguer, pembalap rookie yang nyaris mengancam kemenangannya.
Dalam balapan hari Minggu, Marquez awalnya fokus bertarung ketat dengan Marco Bezzecchi dari tim Aprilia yang memimpin sejak awal balapan.
Baru di lap 20 Marquez berhasil mengamankan posisi terdepan untuk kemudian fokus dan mempertahankan pace-nya sampai finish.
Namun, di akhir balapan, ia menyadari ada ancaman tak terduga yang datang dari belakang.
Saat melihat papan informasi, ia melihat pembalap di belakangnya semakin mendekat, tetapi ia tidak tahu siapa.
“Ketika saya melihat jarak dengan grup di belakang sekitar dua atau tiga detik, saya sempat tidak memperhatikan papan informasi. Kemudian saya lihat tulisan ‘+1 someone’, tapi saya tidak tahu siapa,” ujar Marquez dikutip dari Crash.net.
Saat ia berhasil menyalip Bezzecchi, barulah ia menyadari bahwa sosok yang mengancamnya adalah Fermin Aldeguer dari tim Gresini Ducati.
Baca Juga: Hasil MotoGP Austria: Sempat Duel Sengit, Marc Marquez Ukir Sejarah di Sirkuit Red Bull Ring
Faktanya, pada satu momen Aldeguer bahkan mencatat waktu setengah detik lebih cepat per lap dari Marquez.
Untungnya, pengalaman berhasil membawa Marquez menang berkat strateginya yang cerdas.
Marquez sendiri mengakui bahwa ia sudah menganalisis data Aldeguer sehari sebelumnya.
Dari analisis tersebut, ia menyadari bahwa ada yang berbeda dari Aldeguer, dan itu tak dimiliki oleh pembalap lain.
“Saat itu saya mulai agak khawatir, karena kemarin kami menganalisis para pembalap Ducati, dan dia adalah satu-satunya yang bisa menjaga kondisi ban lebih baik,” jelas Marquez.
Diketahui bahwa di pertengahan balapan Marc sengaja mengendurkan serangan untuk menghemat ban belakang.
Strategi ini terbukti jitu, karena cara itu ternyata terpakai untuk menghadapi ancaman tak terduga dari Aldeguer.
Hasilnya Marc bisa menekan di beberapa lap terakhir dan menjaga jarak dari Aldeguer.
Kemenangan ini juga memperlebar keunggulannya di klasemen menjadi 142 poin, membuktikan dominasinya di musim 2025.
Aldeguer sendiri mengakui bahwa ia merasa balapan itu sangat mudah karena ia berhasil mengelola ban dengan baik sejak awal.
Ia bahkan sempat berpikir untuk meraih kemenangan.
“Ketika saya berada di belakang pembalap lain di awal balapan, saya selalu mencoba menyalip dan saya bisa melakukannya dengan mudah,” kata Aldeguer, masih dari Crash.net.
Namun, ia menyadari bahwa melawan pembalap sekelas Marquez tidaklah mudah.
"Tapi tentu saja, melawan Marc itu tidak mudah. Dia sedang dalam performa luar biasa," imbuhnya.
Akhirnya, Marquez berhasil finis pertama dengan selisih 1,118 detik dari Aldeguer yang mengamankan posisi kedua.
Kemenangan ini membuktikan bahwa meskipun talenta muda seperti Aldeguer memiliki kecepatan luar biasa, pengalaman dan strategi yang matang tetap menjadi kunci penting untuk meraih kemenangan di MotoGP.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR