Gridoto.com - Segmen motor matic bergaya retro atau klasik yang ramai peminatnya membuat pabrikan Jepang semakin gencar merilis produk di segmen ini.
Untuk saat ini saja setidaknya ada dua nama matic retro yang populer seperti Honda Scoopy dan Yamaha Fazzio.
Kini giliran Suzuki yang merilis matic retro terbarunya, dan motor tersebut adalah Suzuki Lets 2026.
Sekilas jika melihat desain motor ini maka kita akan langsung teringat pada Suzuki Lets yang pernah beredar di Indonesia pada 2014 silam.
Bodi yang membulat, pelek, dan siluetnya boleh dibilang sangat mirip.
Namun, Suzuki memberikan beberapa pembaruan yang membuatnya lebih canggih.
Seperti di bagian headlamp kini sudah menggunakan LED yang menghasilkan membuat pencahayaan lebih terang dan modern.
Motor ini juga dilengkapi kunci pintar atau Smart Key juga ada USB charger untuk memudahkan pengendara untuk mengisi daya smartphone saat bepergian.
Bahkan ada juga fitur konektivitas ke smartphone, meski agak aneh juga mengingat panel instrumennya yang masih full analog.
Baca Juga: Harga Setara Rp 28 Jutaan, Motor Retro Baru Yamaha Ini Sudah Bermesin Hybrid
Mungkin fitur itu hanya memungkinkan buat mengetahui lokasi parkir terakhir?
Bicara mesin, Suzuki Lets 2026 dibekali mesin 112,7 cc SOHC 2-katup berpendingin udara.
Mesin ini menghasilkan tenaga 9,2 dk pada 8.800 rpm dan torsi 8,7 Nm pada 6.500 rpm.
Dengan teknologi Suzuki Eco Performance (SEP), motor ini menjanjikan performa yang halus, irit bahan bakar, dan bandel untuk penggunaan harian.
Motor ini juga sangat praktis dengan dimensi yang ringkas dan bobot hanya 90 kg, menjadikannya mudah dikendarai oleh siapa saja.
Yang Sobat harus tahu, motor ini bukan dirilis di Indonesia melainkan di negara Kamboja dengan harga sekitar Rp 23 jutaan.
Kalau motor ini dijual di Indonesia juga kayaknya agak berat ya?
Mengingat pesaingnya seperti Fazzio dan Scoopy sudah tampil lebih modern.
Minimal, mereka punya panel instrumen full digital dan desain bodinya juga lebih segar.
Gimana kalau menurut kalian?
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR