GridOto.com- Mengganti busi mobil tidak boleh dilakukan hanya sebagian karena dapat memengaruhi performa mesin dan menimbulkan risiko kerusakan komponen.
Terutma busi dengan kondisi dan spesifikasi yang berbeda dari busi lainnya.
Busi dengan kondisi dan spesifikasi yang berbeda akan membuat pembakaran tidak seimbang, sehingga tenaga mesin menurun dan konsumsi bahan bakar menjadi boros.
Menurut Alif Helmi, penanggung jawab bengkel Rama Teknik di Universitas Pamulang, setiap mesin mobil dirancang untuk spesifikasi busi tertentu.
"Kalau busi pengganti tidak sesuai spesifikasi, baik dari segi dimensi maupun heat range, itu bisa bikin masalah pembakaran bahkan sampai kerusakan mesin," ujarnya.
Baca juga: Drat Busi Mobil Ada Oli, Waspada Komponen Ini Sudah Minta Ganti - Gridoto -
Perbedaan kondisi antara busi baru dan lama dapat membuat proses pembakaran di tiap silinder berbeda.
Hal ini berisiko membuat mesin bekerja tidak optimal dan mempercepat kerusakan pada busi lama yang masih terpasang.
"Kalau ganti busi sebagian, pembakaran jadi enggak seimbang, tarikan mesin bisa berkurang, dan lama-lama busi lama yang dipakai terus akan makin rusak," kata Alif.
Selain itu, pemasangan busi yang tidak sesuai standar, seperti terlalu kencang atau kurang rapat, juga dapat merusak drat busi maupun drat pada kepala silinder.
Baca juga: Biar Enggak Salah, Begini Cek Hasil Pembakaran Mesin Dari Busi - Gridoto -
Kerusakan semacam ini umumnya membutuhkan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
"Intinya, sebaiknya semua busi diganti bersamaan dan sesuai rekomendasi pabrikan, biar performa mesin tetap maksimal dan aman," tegas Alif.
Dengan mengganti seluruh busi sekaligus, pemilik mobil bisa menjaga pembakaran tetap optimal, mesin bekerja lebih responsif, dan konsumsi bahan bakar tetap efisien.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR