Baca Juga: Perang Harga Bukan Segalanya, Ini Cara Toyota Tarik Konsumen
Ubahan yang dibawa mencakup desain bumper dan gril baru, DRL baru seperti Omoda E5, pelek baru, fitur tambahan seperti Traffic Jam Assist (TJA) dan Intelligent Avoidance System (IES), hingga penggunaan transmisi 6-speed DCT dan suspensi belakang multi-link.
Hal serupa terjadi pada Chery E5, yang kini dipasarkan mulai Rp 369,9 juta untuk varian ES Pure, atau turun Rp 55,1 juta.
Sedangkan tipe ES dijual Rp 399,9 juta, lebih murah Rp 105,1 juta dari model sebelumnya.
Ubahan yang diusung antara lain peningkatan tenaga motor listrik menjadi 155 kW dari sebelumnya 150 kW, meski torsinya berkurang dari 340 Nm menjadi 288 Nm.
“Untuk C5 dan E5, ini adalah produk baru dengan teknologi terbaru dan penyesuaian spesifikasi, jadi berbeda dengan produk sebelumnya,” jelas Rifkie.
Ia menambahkan, strategi Chery saat ini berfokus pada peningkatan layanan purnajual, memperkuat citra merek berbasis kualitas dan inovasi, serta menghadirkan beragam produk di semua segmen, baik bermesin bensin, hybrid, maupun listrik.
“Kami berkomitmen terus berinovasi dan berekspansi untuk meningkatkan skala ekonomi Chery yang tumbuh semakin besar dan cepat. Dengan begitu, kami bisa bekerja sama dengan mitra bisnis dalam jumlah kuota besar untuk mendapatkan biaya produksi yang lebih kompetitif pada setiap produk baru,” pungkasnya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR