Sumitomo Rubber Industries merambah pasar lebih luas secara global baik produksi hingga penjualan.
Bila sebelumnya, Goodyear Tire & Rubber Company pemegang hak jual Dunlop untuk pasar Eropa, Amerika Utara dan sebagian Asia, kini SRI resmi menjadi pemegang hak Dunlop di pasar global.
Langkah akuisisi ini, menegaskan ambisi SRI untuk menjadi pemimpin global dalam solusi mobilitas berkelanjutan.
Akuisisi Dunlop akan mempercepat pengembangan teknologi ban ramah lingkungan, produk berperforma tinggi, serta inovasi untuk kendaraan listrik dan otonom.
Lalu, apa dampaknya untuk industri pasar Indonesia?
Tentu saja kebijakan Sumitomo mengakuisisi Goodyear global berdampak positif untuk pasar Indonesia.
Baca Juga: Serius di Pasar Motor Listrik, TVS Motor Resmi Akuisisi Aset dan IP ION Mobility
Seperti diketahui, Indonesia menjadi salah satu basis pabrik Dunlop untuk pasar dunia.
Kendali penuh atas merek Dunlop, komitmen SRI untuk meningkatkan ketersediaan produk, memperkuat layanan purna jual, dan menghadirkan teknologi ban terbaru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar lokal.
Konsumen di Indonesia dapat menantikan berbagai inovasi produk Dunlop yang lebih cepat hadir di pasaran, serta peningkatan kualitas layanan dari jaringan distribusi yang dikelola langsung oleh SRI.
"Produksi pasar ekspor bisa lebih luas. Tentunya dengan produk-produk lebih berkualitas dengan homoligasi standar ban, terutama untuk Eropa dan Amerika Utara," terang Hesron Hutabarat, General Manager Replacement Sales PT Sumi Rubber Indonesia.
"Selain Eropa dan Amerika Utara, sebelumnya Sumitomo sudah menjadi pemain ban dunia di kawasan Asia pasifik, Afrika hingga Amerika Selatan," sambungnya.
Peluang pasar lebih terbuka serta kebutuhan mesin operator produksi berkualitas jadi meningkat. Sehingga knowledge, skill dan standar pabrik Dunlop di Indonesia ter-upgrade dengan policy dari Sumitomo global.
Setidaknya, kebutuhan ban RIM besar di atas ring 17 menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memenuhi pasar global, terutama Eropa dan Amerika Utara termasuk Kanada dan Amerika Serikat.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR