Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Terasa Saat Dites Jalan, Ini Ciri Sokbreker Mobil Bekas Sudah Lemah

Ferdian - Senin, 7 Juli 2025 | 20:30 WIB
Ilustrasi sokbreker mobil bekas
Ryan Fasha/GridOto.com
Ilustrasi sokbreker mobil bekas

GridOto.com – Ketika membeli mobil bekas wajib yang namanya teliti.

Beruntung kalau sebagian besar komponen masih fit, namun bisa rugi kalau sudah terlanjur dibeli tapi ada yang rusak.

Seperti bantingan suspensi terasa tidak enak atau ada gejala limbung, dan sebagainya.

Itu menandakan ada komponen suspensi yang kinerjanya mulai lemah, dan paling sering adalah sokbreker.

Supaya tidak kejadian seperti ini saat hendak meminang mobil bekas, ada baiknya dites terlebih dulu.

Cara mengetahui apakah sokbreker mobil bekas yang mau dibeli sudah lemah atau belum juga gampang.

Oiya, perlu diketahui bahwa umumnya jenis sokbreker yang digunakan di mobil-mobil yang dipasarkan di Tanah Air ada dua, yakni single action dan double action.

Baca Juga: Ini Penyebab dan Gejala Yang Muncul Saat Sokbreker Mobil Bekas Rusak

Yang dimaksud sok single action, kerjanya cuma satu arah saja. Yaitu saat kompresi saja atau rebound saja.

Sementara yang double action, bekerja dua-duanya (kompresi dan rebound).

Jenis ini lah yang banyak digunakan di mobil-mobil keluaran sekarang.

Nah, baik sok single action maupun double action ini bila kinerjanya mulai aus atau lemah, efeknya hampir mirip, “Yakni kemampuan meredam guncangan jadi berkurang,” jelas Abikusno, punggawa bengkel Pak Abi di Perumahan Bukit Cengkeh, Depok.

Ciri-ciri yang bisa dirasakan, terutama untuk sok depan, salah satunya ketika melakukan pengereman, bagian depan mobil akan terasa amblas atau turun terlalu banyak dari biasanya.

“Sebaliknya ketika mobil sudah berhenti, bagian depannya akan cepat mengayun ke atas,” papar pria yang pernah bekerja di bagian technical service PT Toyota Astra Motor (TAM) ini.

Jika ingin memastikannya lagi, kondisi mobil diparkir, coba goyangkan atau ayunkan bagian depan mobil dengan cara ditekan ke bawah, lalu dilepas.

Saat bagian depan mobil mudah amblas, lalu saat tekanannya kita lepas menyayun ke atasnya cepat, bisa dipastikan sokbrekernya sudah lemah.

“Kalau sokbrekernya masih bagus, ketika bagian depan mobil kita tekan, turunnya cuma sedikit. Sebaliknya ketika tekanan pada bagian depan mobil kita lepas, mengayun ke atasnya pelan. Sama halnya sokbreaker belakang,” terang Pak Abi.

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa