Apalagi, ban bawaan Aerox juga sudah lebar baik di depan dan belakang yang bikin tidak khawatir saat menikung sambil rebah.
Pada kecepatan tinggi di atas 110 km/jam dengan terpaan angin yang cukup kuat, motor ini juga tidak banyak goyang.
Sensasi ini terasa hampir di semua line up Aerox yang kami coba di sirkuit Mandalika.
Di luar perkiraan karena umumnya motor-motor jenis skutic banyak bergoyang ketika melaju di kecepatan tinggi.
Baca Juga: Cuma Keluar Duit Rp 400 Ribu, Anggota Komunitas Bisa Balap Aerox di Mandalika
Salah satu pembeda saat menggunakan varian Turbo dibandingkan yang lainnya, tentu di fitur SHIFT berkat penggunaan YECVT (Yamaha Electric Continously Variable Transmission).
Memanfaatkan fitur SHIFT, Aerox yang sejatinya motor bertransmisi automatic jadi bisa punya engine brake yang bisa diatur manual menggunakan fitur SHIFT.
Ini bikin proses deselerasi ketika ingin masuk tikungan menjadi lebih menyenangkan!
Puas menjajal Yamaha Aerox terbaru di atas lintasan balap, di hari kedua (14/6/2025) Yamaha Indonesia mengajak kami city touring dari sirkuit Mandalika ke daerah pantai Senggigi yang berjarak sekitar 80 km.
Hal menarik dari rute yang disiapkan adalah jalan yang mulus dengan jalur lurus panjang yang sepi.
Saat kondisi jalan dirasa aman, kami memacu Aerox terbaru hingga kecepatan 115 km/jam.
Akselerasinya terasa cepat, namun saat angka speedometer sudah menyentuh 110 km/jam, kenaikan kecepatan terasa menjadi lebih perlahan.
Di kondisi jalan yang lurus dan agak menurun, top speed motor yang kami coba bisa menyentuh 124 km/jam di speedometer.
Untuk handling di jalan perkotaan yang padat, motor ini juga masih terasa lincah untuk diajak bermanuver cepat saat menyalip kendaraan di depan.
Dari pengalaman kami mencoba di sirkuit dan jalan raya, terasa update yang diberikan berhasil membuat Aerox menjadi lebih stabil.
Adanya fitur YECVT di varian tertinggi juga membuat menggunakan motor ini menjadi lebih menyenangkan.
Sebab, ada fitur SHIFT yang bisa dimainkan untuk menambah akselerasi ataupun membantu deselerasi ketika dibutuhkan.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR