GridOto.com - Penjualan ritel mobil PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada Mei 2025 menunjukkan kinerja yang cukup positif.
Model kendaraan rakitan Indonesia, seperti New Carry, New XL7, All New Ertiga, dan APV, mendominasi sekitar 81% dari total penjualan.
Hal ini menjadi cerminan keseriusan Suzuki demi kemandirian industri, mendukung manufaktur lokal, dan menjaga perekonomian sektor penting.
"Dominasi 81% kendaraan rakitan lokal dalam penjualan ritel Suzuki sepanjang Mei 2025 bukan sekadar indikator keberhasilan pasar, kepercayaan konsumen tersebut merupakan apresiasi terhadap kerja keras ribuan tenaga kerja lokal serta keterlibatan ratusan perusahaan pendukung yang tergabung dalam rantai pasok,” terang Randy R. Murdoko, Dept. Head of 4W Sales PT SIS dikutip dari rilis resmi (14/05).
Penjualan ritel Suzuki pada Mei 2025 secara keseluruhan naik 11% jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Kendaraan yang paling unggul masih New Carry kendaraan niaga ringan, kemudian diikuti New XL7 dan All New Ertiga yang memang unggul di segmen kendaraan penumpang.
Ketiga model tersebut dikenal luas unggul dari aspek konsumsi BBM, tahan lama, dan sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia, mulai dari pengusaha kecil hingga keluarga di perkotaan dan pedesaan.
Selain memenuhi kebutuhan domestik, keempat model buatan Indonesia juga diekspor ke lebih dari 70 negara, mulai Asia Tenggara, Timur Tengah, hingga Amerika Latin.
Langkah ekspor ini turut menandakan peran penting Indonesia pada peta industri dan visi global Suzuki.
Dalam upaya mendukung pelayanan dan perekonomian, Suzuki juga menjaga 302 jaringan dealer dan 217 bengkel resmi di Indonesia.
“Penjualan ritel Suzuki banyak mendapat pengaruh dari kalangan pelaku usaha. Mereka membutuhkan kendaraan operasional yang akomodatif untuk berbagai keperluan, hemat bahan bakar dan tangguh," tambah Randy.
"Hal tersebut dibuktikan dari kontribusi New Carry kami yang mencapai 55% dari keseluruhan model di line-up kami,” tutupnya.
Baca Juga: Suzuki Kembangkan Motor Balap Unik, Bensin Dari Ampas Anggur dan Limbah Makanan
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR