Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ini yang Dimaksud Jackknifing, Penyebab Tubrukan Beruntun Tol Cipularang KM 92

Ferdian - Minggu, 25 Mei 2025 | 11:30 WIB
Laka maut Tol Cipularang, belum jelas apakah rem blong atau kegagalan pengereman
Istimewa
Laka maut Tol Cipularang, belum jelas apakah rem blong atau kegagalan pengereman

GridOto.com - Investigasi terkait penyebab kecelakaan beruntun di Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) KM 92+200B, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (11/11/2024) akhirnya terungkap.

Diketahui kecelakaan tersebut melibatkan sebuah truk trailer yang kehilangan kendali dan menabrak antrean kendaraan di depannya.

Akibatnya, 1 orang meninggal dunia, 4 orang mengalami luka berat, dan 25 orang mengalami luka ringan.

Berdasar hasil investigasi KNKT, kecelakaan ini dipicu oleh kombinasi beberapa faktor, meliputi kondisi cuaca yang hujan, aliran air yang menggenang di jalan, serta kondisi geometrik jalan yang memiliki turunan panjang.

Mengutip Kompas.com, truk trailer yang terlibat dalam kecelakaan ini mengalami fenomena jackknifing, di mana truk trailer menjadi tidak stabil saat direm di permukaan yang tidak rata, seperti genangan air.

Fenomena ini juga terjadi akibat perbedaan koefisien gesekan antara roda kanan dan kiri trailer.

Adapun kondisi jalan di lokasi kejadian memiliki kemiringan melintang yang tidak optimal untuk mengalirkan air hujan secara efektif.

Ini menyebabkan terjadinya genangan di bahu dalam yang dapat mempengaruhi stabilitas kendaraan, terutama kendaraan berat yang memiliki konfigurasi sumbu panjang seperti truk trailer.

Baca Juga: Bikin Malu, Penjarah Kasur di TKP Kecelakaan Truk Tol Cipularang Berasal dari 2 Desa Ini

Truk dtrailer yang tabrak puluhan kendaraan di KM 92 Tol Cipularang
Dok. Kemenhub
Truk dtrailer yang tabrak puluhan kendaraan di KM 92 Tol Cipularang

Selain itu, pemeriksaan teknis terhadap kendaraan menunjukkan bahwa meskipun sistem pengereman berfungsi, kondisi jalan yang basah serta perbedaan gaya gesekan menyebabkan kendaraan kehilangan kontrol saat melakukan pengereman.

Kemudian, faktor yang berkontribusi terhadap kematian dan cedera berat adalah truk trailer sudah sulit untuk dikendalikan.

Diperlukan waktu dan lintasan panjang untuk mengembalikan posisi simetris traktor dan trailer atau mengkoreksi jackknifing.

Teori umum yang dilakukan adalah pengemudi harus melepaskan remnya. Apabila pengemudi tidak panik, salah satunya dengan melakukan pengereman hanya pada trailer dan tidak menggunakan service brake.

Akhirnya saat itu, truk trailer yang melaju dengan kecepatan sekitar 70 kilometer per jam di jalur kanan tidak dapat menghindari tabrakan dengan kendaraan di depannya yang sedang melambat akibat penyempitan jalur.

Investigasi lebih lanjut juga menemukan bahwa jalur penghentian darurat (JPD) di KM 92+600 B memiliki sudut masuk yang terlalu besar dan menyulitkan kendaraan besar untuk masuk ke jalur tersebut saat dalam kondisi darurat.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa