Selain itu, polisi juga menemukan sembilan jeriken berisi solar ukuran 35 liter, tiga jeriken solar ukuran 10 liter, satu mobil dengan tangki modifikasi, empat motor yang dibakar massa, serta satu motor yang masih utuh.
Diketahui, kerusuhan di Kampung Gunung Agung bermula dari konflik antara warga yang diduga dipicu isu penyelewengan bantuan pangan nasional (Bapang).
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Alsyahendra menjelaskan konflik tersebut berkembang dari perdebatan di media sosial antara pelaku bernama Agus Sadewo, warga Kampung Gunung Batin Ilir, dengan korban bernama Surya, warga Kampung Gunung Agung.
Pertikaian itu memuncak saat keduanya bertemu di Pasar Bandar Agung, sekitar pukul 09.00 WIB, (17/5/25).
"Antara pelaku dan korban pernah berselisih paham di media sosial terkait dugaan penyelewengan Bapang beras yang menyeret nama Kepala Kampung Gunung Agung," ungkap Alsyahendra.
Dalam pertemuan tersebut, terjadi pertengkaran yang berujung pada penusukan terhadap Surya.
Baca Juga: Daihatsu Xenia Dibakar Massa Posisi Tatap Langit, Sopir dan Penumpang Ikut Digebuki
Korban akhirnya meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya.
Peristiwa penusukan menjadi pemicu utama kemarahan warga.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR