Pada sistem kelistrikan, perlu diperiksa seluruh lampu indikator pada speedometer menyala saat kontak on dan setelah mesin menyala, terutama lampu check engine.
Fitur starter harus berfungsi normal dan saklar-saklar seperti lampu sein, klakson, serta lampu utama harus bisa digunakan dengan baik.
“Cek juga kondisi kabel, jangan sampai ada sambungan atau isolasi baru yang mencurigakan,” lanjutnya.
Kondisi rangka juga tidak boleh luput dari perhatian.
Hindari motor dengan rangka berkarat parah atau terlihat bekas las ulang.
Saat test ride, setang dan segitiga kemudi harus lurus dan stabil.
Jika ketiga komponen tersebut dinyatakan aman, pembeli bisa melanjutkan pengecekan keaslian kilometer.
“Speedometer bisa di-reset, jadi sebaiknya cek kondisi lain seperti cakram, ban, grip gas, dan leher knalpot untuk menilai apakah kilometer motor sesuai,” ungkap Dicky.
Ia menyebut jasa reset speedometer saat ini cukup banyak dan biayanya mulai dari Rp 100 ribu.
Bodi dan lampu depan motor juga perlu dicek. Usahakan membeli unit yang masih menggunakan komponen orisinal seperti lampu merek Stanley.
Sementara itu, kelengkapan surat-surat seperti BPKB dan STNK wajib ditampilkan penjual.
Keaslian BPKB bisa diperiksa dari tekstur sampul, benang merah yang menyala di bawah sinar UV, barcode, hingga hologram yang bukan tempelan.
STNK juga bisa dicek keasliannya lewat barcode dan warna cetakan.
“Jangan mudah tergiur motor murah di bawah harga pasar. Banyak yang akhirnya tertipu karena tidak teliti,” tutup Dicky.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR