Bukan Espargaro, Carlo Pernat Bongkar Biang Kerok Martin Ngebet Tinggalkan Aprilia

GridOto.com - Pengamat sekaligus Manajer kawakan MotoGP, Carlo Pernat, memberikan analisisnya soal masalah kontrak Jorge Martin dan Aprilia.

Carlo Pernat menilai keinginan Jorge Martin memutus kontrak dengan Aprilia adalah sebuah kesalahan besar.

Pria yang pernah menangani sejumlah nama besar termasuk Valentino Rossi ini, malah sudah tahu biang kerok permasalahan antara Martin dan Aprilia ini.

"Ingat ketika kubilang kontrak itu tidak berharga? Apakah kita akan menuju ke arah berbahaya? Nah itu bukan aku yang merencanakan," kata Pernat, dilansir GridOto.com dari Mowmag.

Pernat yang analisisnya selalu tajam dan tepat ini, menilai kesalahan utama dalam masalah ini adalah sikap buru-buru dalam pembahasan kontrak.

"Martin tidak benar, klausul ini memungkinkan jika motornya tidak kompetitif. Ini terjadi ketika kau mengurus kontrak hanya satu malam," sambung Pernat.

Soal biang kerok, itu adalah ulah dari Albert Varela yang saat ini merupakan manajer Jorge Martin dan Pedro Acosta, yang dikenal baik oleh Pernat.

"Aku kenal Valera seperti tangan belakangku sendiri. Bukan Honda yang menginginkan Martin, tapi dia (Valera) yang mengatur pertemuannya," ungkap Pernat.

Baca Juga: Difitnah Secara Keji, Media Sosial Legenda Mick Doohan Diserang Warganet Argentina

Valerio Origo/IPA Sport

Carlo Pernat mengungkap biang kerok yang bikin Jorge Martin membelot dari Aprilia

Menurut Pernat, awalnya Honda menginginkan Pedro Acosta karena pembalap KTM itu lebih memungkinkan untuk direkrut.

Namun Acosta maunya ke Ducati, sehingga Valera kemudian menawarkan soal Martin yang punya klausul untuk meninggalkan Aprilia lebih awal.

"Pedro bilang tidak, namun jika kau (Honda) mau, ada kesempatan untuk merekrut Martin," tegas sosok pengamat yang dikenal dengan telinga tajamnya ini.

Pernat meyakinkan bahwa Aprilia akan tetap menang dalam konflik kontrak ini, dan Martin lah yang akan kerepotan.

"Aprilia di posisi kuat. Kenapa menerima klausul seberbahaya ini? Tapi mereka harusnya menandatangani kontrak praeliminasi dulu dan berpikir," lanjutnya.

"Mereka akan ke pengacara, perpisahan bukannya akan tanpa rasa sakit sama sekali, terutama soal masalah ekonomi buat Martin," tegas pria asal Italia ini.