GridOto.com - Sebuah lubang besar atau sinkhole tiba-tiba muncul di salah satu jalan di Kota Yashio, Prefektur Saitama, Jepang, (28/1/25).
Lubang besar itu menelan sebuah truk yang saat itu melintas, dan menyisakan cerita ngeri.
Karena sopir truk itu baru ditemukan setelah 3 bulan kecemplung ke dalam sinkhole tersebut.
Tepatnya tim SAR bisa menemukan jasad sopir truk itu pada Jumat (2/5/2025) atau tiga bulan setelah kejadian.
Berdasar informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah kronologi sinkhole di Jepang yang perlu diketahui.
Pada Selasa (28/1/25) pagi, sebuah sinkhole selebar sekitar dua mobil terbentuk secara mendalam di tengah jalan, menelan sebuah truk dan pengemudinya.
Sebelum terperosok lebih dalam, sopir truk masih sempat berkomunikasi dengan tim SAR hingga sore hari.
Baca Juga: Misteri Truk Ditelan Lubang Raksasa di Jepang, Kabin Berisi Sopir Akhirnya Ditemukan
Namun, upaya penyelamatan sempat terhenti ketika area sekitar lubang mulai tidak stabil.
"Operasi penyelamatan terus berlangsung siang dan malam, tetapi kami tidak bisa lagi menghubungi pengemudi," kata juru bicara pemadam kebakaran, (29/1/25) dikutip dari Kompas.com.
Sang sopir diperkirakan berusia 70-an tahun, dan saat itu, petugas juga menemukan ada sinkhole kedua yang muncul di dekat lokasi pertama, memaksa warga yang berada dalam radius 200 meter dari area tersebut untuk dievakuasi.
Sejumlah gambar dari stasiun televisi menunjukkan sinkhole kedua sedikit lebih besar dari yang pertama, hanya beberapa meter dari lokasi awal.
Upaya penyelamatan sempat berjalan sulit. Badan truk berhasil ditarik keluar pada Rabu pukul 1 dini hari.
Namun kabin pengemudi masih tertahan di dalam lubang yang lebar dan dalam, dengan diameter sekitar sepuluh meter dan kedalaman enam meter.
Meski begitu, tim penyelamat harus berhati-hati karena munculnya lubang kedua, yang awalnya selebar tiga meter, kemudian melebar menjadi sepuluh meter.
Baca Juga: Skill Mumpuni, Ini Sosok Pria Asal Indonesia yang Lolos Seleksi Sopir Bus di Jepang
Papan penunjuk arah restoran di dekatnya juga ikut ambles.
Menurut laporan dari Asahi Shimbun, kepolisian setempat mencurigai penyebab utama amblesnya jalan adalah kerusakan pada pipa pembuangan yang menyebabkan air bocor.
Pipa berdiameter 4,75 meter tersebut diketahui sudah menunjukkan tanda-tanda korosi sejak 2021, namun perbaikan tidak dianggap mendesak saat itu.
Gubernur Saitama, Motohiro Ono menyatakan, meskipun ada kemungkinan sinkhole akan meluas, operasi penyelamatan tetap terus dilakukan dengan segala upaya.
"Kami baru saja menyelesaikan pekerjaan di lereng, dan kami akan segera menggunakan peralatan berat untuk menyingkirkan puing-puing dan menyelamatkan pengemudi," jelas Ono.
Pada Sabtu (1/2/25), tim penyelamat mulai membangun lereng sepanjang 30 meter untuk membantu pengangkatan truk yang terperangkap.
Namun, kendala datang dari kondisi tanah yang semakin terkikis, dengan kedalaman sinkhole mencapai 15 meter dan dinding lubang yang semakin tidak stabil.
Baca Juga: Berasa Pernah Baca, Bus di Jepang Ini Pasang Kata-kata Unik di Bodi Belakang
Beberapa bongkahan aspal berat juga jatuh ke dalam lubang, menyulitkan upaya penyelamatan.
Sementara itu, pemerintah setempat meminta sekitar 1,2 juta orang di daerah tersebut untuk mengurangi penggunaan air, seperti mandi dan mencuci, guna menghindari potensi kebocoran lebih lanjut yang dapat menghambat operasi penyelamatan.
Sebagai informasi tambahan, pada 2022 tercatat lebih dari 2.600 kasus amblesnya jalan yang disebabkan oleh kerusakan pada pipa pembuangan, sebagian besar berukuran kecil dengan kedalaman kurang dari 50 sentimeter.
Pada 2016, sebuah sinkhole yang lebih besar juga terjadi di pusat kota Fukuoka, dipicu oleh pembangunan kereta bawah tanah di dekatnya.
Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya pemeliharaan infrastruktur dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam seperti sinkhole yang bisa muncul secara tiba-tiba.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR