Pada 1970-an knee down semakin populer karena ada Kenny Roberts yang mempopulerkannya, hingga kemudian menjadi tren buat semua pemotor di seluruh dunia.
Lalu 1990-an teknik menikung semakin berkembang pesat, bersamaan dengan perkembangan cepat soal motor dan spesifikasi ban yang dipakai.
Selain knee down, para pembalap juga semakin luwes memainkan distribusi beban tubuh terhadap motor dalam menikung.
Namun karena teknologi elektronik pada masa ini masih kurang begitu canggih, angka kecelakaan cukup tinggi akibat teknik menikung yang ekstrem pada masa itu.
Kemudian sejak era 4-tak pada awal 2000-an hingga sekarang, teknik menikung semakin berkembang lagi.
Hal itu karena perangkat elektronik lebih menjamin keselamatan pembalap, ditambah pula spesifikasi ban yang semakin baik lagi.
Bahkan lahir teknik elbow down, yang memungkinkan pembalap memiringkan tubuhnya secara ekstrem hingga sikunya menempel ke aspal.
Lalu berkembang lagi dengan shoulder down, di mana bahu pembalap juga ikut menempel saat melibas tikungan di lintasan.
Dalam kondisi shoulder down ini, kepala dan helm pembalap juga berjarak tidak begitu jauh dari aspal saat proses menikung.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | Facebook.com/motogp |
KOMENTAR