Sudah Banyak Dikembangkan, Ini Fungsi Spoiler Belakang Motor MotoGP

GridOto.com - Dalam beberapa tahun terakhir, winglet menjadi salah satu bagian penting dalam pengembangan motor MotoGP.

Ducati pertama mencoba pengembangan winglet atau spoiler belakang motor MotoGP ini pada 2018 silam, saat mengetes Desmosedici GP18.

Pengembangan komponen itu kemudian berhenti, sampai akhirnya Aprilia tampil dengan gebrakan pada tahun 2022 dengan bentuk yang lebih radikal dari sebelumnya.

Sejak itulah tiap pabrikan meramaikan pertarungan pengembangan komponen spoiler belakang motor MotoGP ini hingga sekarang.

Ada banyak model yang ada, dari yang bentuknya sederhana seperti sekadar sayap, kemudian yang berbentuk tanduk stegosaurus hingga yang berbentuk seperti gawang kecil mirip dengan F1.

Pengembangan komponen ini cukup dilirik karena spoiler belakang memang memiliki dampak ke performa motor, tentunya untuk urusan aerodinamika.

Ada ekstra downforce di bagian belakang akibat hadirnya winglet belakang ini, terutama saat motor melakukan pengereman.

Dalam dokumen Aprilia saat mendaftarkan paten winglet belakangnya, mereka menjelaskan manfaat nyata dari winglet belakang ini berdasarkan penelitian.

Baca Juga: Sudah Langka di MotoGP, Skill Ai Ogura Bikin Komentator Melongo

"Spoiler memungkinkan gaya aerodinamika diciptakan di roda belakang. Gaya ini efektif saat pengereman berat, pengereman mendadak," tertulis dalam dokumen tersebut, dilansir GridOto.com dari Cycleworld.

Ini sangat membantu karena saat pengereman berat, biasanya bagian belakang motor akan mudah naik dan itu cukup mengganggu manuver pembalap.

Cycleworld

Spoiler belakang Aprilia

"Dan juga mengurangi bouncing dari roda belakang, meningkatkan daya cengkeram motor dan memfasilitasi dukungan saat masuk ke tikungan," jelasnya.

Bukan cuma saat menikung dan pengereman saja, namun spoiler belakang ini juga memberikan manfaat di kondisi-kondisi tertentu.

"Ada muatan besar tercipta di bagian belakang sehingga berguna untuk lintasan lurus bergelombang, yang mana motor dapat mencapai 350 km/jam dan berisiko kehilangan daya cengkeram," ungkapnya.

Pada dasarnya komponen-komponen tersebut berfungsi untuk memainkan nilai kecepatan aliran udara di area motor.

Prinsipnya menggunakan Hukum Bernoulli dengan membuat aliran udara di atas winglet lebih lambat dan yang di bawah lebih kencang, maka akan tercipta gaya tekan ke bawah.

Namun insinyur harus pintar-pintarnya dalam mendesain komponen aerodinamika, karena desain salah bisa berakibat kecepatan motor di lurusan akan terpangkas sehingga motor menjadi lambat.