GridOto.com - Wali kota berikut ini terapkan kebijakan tipa hari Jumat tanpa mobil dinas.
Seluruh pejabat di kota tersebut wajib nurut, tanpa terkecuali.
Kebijakan ini diterapkan pemerintah kota Ambon, yang dimulai oleh Wali Kota Bodewin Wattimena dengan kendarai Kawasaki Ninja 250 Fi ketika berangkat ke kantor.
Wali Kota berangkat dari rumahnya di kawasan Halong, Kecamatan Baguala, menuju Balai Kota Ambon di Jalan Sultan Hairun, Kecamatan Sirimau, pagi (11/4/25).
Ia tampak mengenakan jaket hitam dan helm full face.
Bodewin menegaskan, langkah tersebut bukan sekadar aksi simbolik.
"Saya dan Ibu Ely Toisuta dilantik jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota ini terus ada kebijakan efisiensi. Kita masuk sudah ada hutang serta situasi masyarakat yang butuh perhatian pemerintah," tuturnya dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Acung Jempol Buat Pak Sekda Banyumas, Berangkat Kerja Pilih Naik Kawasaki Binter Merzy
"Kami berdua ambil keputusan untuk tidak beli mobil baru dan pakai mobil dinas lama," jelasnya.
Kebijakan Jumat tanpa mobil dinas ini disebut Bodewin sebagai langkah konkret untuk mendukung efisiensi anggaran, terutama menekan penggunaan bahan bakar kendaraan dinas (BBM).
"Menurutnya sehari saja tanpa kendaraan dinas dapat membantu pemerintah untuk menghemat," katanya.
Wali Kota juga menyebut inisiatif ini turut membantu mengurangi kemacetan di Kota Ambon dan meningkatkan penggunaan transportasi umum, termasuk ojek dan ojek online lokal.
"Hal ini juga turut menekan kemacetan yang jadi prioritas saya dan Wakil Wali Kota," ujarnya.
Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisuta, tampak dibonceng menggunakan motor menuju kantor pada hari yang sama.
"Kami putuskan efisiensi termasuk BBM, nah karena itu saya rasa kebijakan Jumat tanpa roda empat ini hal biasa ya," terang Bodewin.
Baca Juga: Dengan Lantang, Sosok Wali Kota Ini Tukar Jatah Mobil Dinas Rp 3 Miliar Dengan Gerobak Sampah
Wali Kota berharap kebijakan ini dapat dijalankan secara konsisten oleh seluruh pejabat di lingkup Pemerintah Kota Ambon, sebagai bagian dari upaya empati terhadap masyarakat dan reformasi gaya hidup pejabat yang lebih sederhana.
"Lebih lanjut kata Wattimena, aturan punya pengaruh besar terhadap efisiensi serta ikut berempati terhadap apa yang dirasa masyarakat saat ini."
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR