GridOto.com - Setiap pabrikan mobil pasti mencantumkan tekanan angin ban standar yang direkomendasikan.
Tekanan angin ban ini jadi patokan jika kita mengecek atau menambahkan angin.
Tekanan angin ini didasarkan dari tipe mobil dan ukuran ban.
Sebagai contoh tekanan angin ban standar Honda Brio yakni 30-33 Psi.
Sedangkan untuk Mitsubishi Pajero Sport antara 34-38 Psi.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Ban Mobil Botak Sebelah, Ini Dampak Jika Dibiarkan
Banyak juga dari kita mengisi tekanan angin ban melebihi batas yanh sudah ditentukan, lalu apa dampaknya?
"Kalau isi tekanan angin ban melebihi batas yang direkomendasikan itu pertama dampak ke bantingan suspensi bisa lebih keras jadi akan terasa kurang nyaman," buka Mus Mulyadi, kepala bengkel Bridgestone One Stop Service (BOSS) Kalimalang, Jakarta Timur.
"Selain itu juga telapak ban yang mengenai aspal akan menjadi lebih sedikit sehingga potensi terjadinya aquaplaning saat hujan deras atau ada genangan menjadi lebih besar," bebernya.
Hal ini jelas membahayakan saat mengemudi ke kecepatan yang cukup tinggi.
Keausan ban juga menjadi tidak merata karena akan terjadi lebih banyak di bagian tengah ban.
Baca Juga: Ban Mobil Buat Mudik Lebaran Perlu Pakai Nitrogen? Ini Jawabannya
"Bagian tengah ban menjadi lebih cepat aus dibanding bagian samping karena tekanan dari angin berlebihan akan fokus di bagian tengah," terangnya lagi.
Oleh karena itu disarankan ikuti petunjuk tekanan angin yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Itulah dampak jika mebgisi tekanan angin melebihi batas yang ditentukan pabrikan.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR